bannerdiswayaward

Trump Meradang PM India Modi Mau Kunjungi China untuk Pertama Kalinya dalam 7 Tahun

Trump Meradang PM India Modi Mau Kunjungi China untuk Pertama Kalinya dalam 7 Tahun

PM India Narendra Modhi--

NEW DELHI, DISWAY.ID-Perdana Menteri India Narendra Modi direncanakan melakukan kunjungan resmi ke China pada 31 Agustus–1 September 2025.

Kunjungannya tersebut untuk menghadiri Konferensi Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di kota Tianjin.

Ini akan menjadi lawatan pertama Modi sejak tahun 2018 yakni menandai momen penting dalam upaya meredam ketegangan bilateral setelah bentrokan militer di perbatasan Himalaya tahun 2020.

BACA JUGA:6 Agustus: Bom Atom 'Little Boy' Ledakkan Kota Hiroshima, Gerakan Anti-Nuklir Berlanjut

Kunjungan ini juga terjadi di tengah krisis hubungan India–Amerika Serikat, seiring Presiden Donald Trump menjatuhkan tarif tambahan 25% atas barang impor dari India, serta mengancam sanksi lebih lanjut terkait pembelian minyak Rusia oleh New Delhi .

Langkah Modi mengunjungi China dianggap sebagai sinyal diplomasi baru, sinyal bahwa India mulai merajut kembali komunikasi dengan Beijing melalui saluran multilateral.

SCO, yang juga dihadiri Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menjadi platform penting dalam konteks geopolitik Asia serta strategi ekonomi alternatif terhadap tekanan AS.

Sebelumnya, India dan China telah mulai meredakan hubungan dengan berbagai langkah, termasuk kesepakatan patroli perbatasan di 2025, pembukaan kembali penerbangan langsung, hingga dialog intensif antara pejabat tinggi kedua negara.

Dalam situasi di mana Trump menyorong India dengan kebijakan tarif keras yakni dengan total tarif yang bisa mencapai hingga 50% untuk sektor seperti tekstil, alas kaki, dan perhiasan, maka kebijakan baru ini bisa mendorong India mencari mitra dagang alternatif seperti China dan memberdayakan kerjasama Asia.

BACA JUGA:Utusan Khusus Trump, Steve Witkoff Mendadak ke Rusia, Ada Apa?

Modi juga sedang mempersiapkan kunjungan ke Jepang pada 30 Agustus, sebelum tiba di Tianjin. Hal ini menunjukkan strategi India memperkuat jejaring diplomatik Asia sekaligus menjaga keseimbangan antara Amerika dan China.

Sumber yang dekat dengan pemerintahan menyatakan kunjungan ini sejalan dengan peran India sebagai anggota BRICS dan SCO, di mana Modi mempertimbangkan langkah-langkah seperti mempercepat ekspor pertahanan dari Rusia serta membahas kerjasama keamanan regional di tengah tekanan AS.

Seiring kebijakan tarif AS yang meningkat drastis, termasuk ancaman tarif ganda akibat membeli minyak Rusia.

India kini menghadapi potensi kerugian ekspor senilai lebih dari US$ 64 miliar atau sekitar 80% dari total ekspor ke AS, meski dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih terbatas karena diversifikasi domestik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads