Utusan Khusus Trump, Steve Witkoff Mendadak ke Rusia, Ada Apa?
Presiden AS Donald Trump akan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 19 Mei 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.--Gavriil GRIGOROV, Drew ANGERER / AFP
MOSKOW, DISWAY.ID-- Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Steve Witkoff, mendarat di Bandara Vnukovo, Moskow, Rusia pada Rabu 6 Agustus 2025 ini.
Steve Witkoff disebut mendadak ke Rusia. Ia mendapat tugas untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat tinggi Rusia, termasuk kemungkinan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin.
Kunjungan ini merupakan yang kelima kalinya sejak awal tahun 2025 dan dilakukan menjelang tenggat waktu 8 Agustus 2025, yang ditetapkan Trump untuk Rusia menunjukkan kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina.
BACA JUGA:Serangan Drone Rusia ke Ukraina Capai Rekor Tertinggi, 6.297 Drone di Juli 2025
Jika tidak ada kemajuan, Trump mengancam akan memberlakukan sanksi baru, termasuk sanksi sekunder terhadap mitra dagang Rusia seperti China dan India.
Kunjungan Witkoff terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Rusia, terutama setelah Trump menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai “menjijikkan”. AS juga mengerahkan dua kapal selam nuklir ke posisi strategis sebagai respons terhadap pernyataan provokatif dari mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev tentang sistem nuklir “Dead Hand.”
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mendorong kesepakatan gencatan senjata yang dapat menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun, menyebabkan puluhan ribu kematian dan krisis energi serta pangan global.
Diketahui, Steve Witkoff merupakan seorang pengusaha properti dan teman dekat Trump sejak 1980-an. Ia dipercaya oleh Trump, karena keterampilan negosiasinya, meskipun tidak memiliki latar belakang formal di bidang kebijakan luar negeri.
Selain menangani isu Ukraina, Witkoff juga menjabat sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah. Di mana ia terlibat dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Dalam konteks Ukraina, Witkoff telah beberapa kali bertemu Putin, termasuk di St. Petersburg pada 11 April dan Moskow pada 25 April 2025, dengan pembicaraan yang berfokus pada penyelesaian konflik.
BACA JUGA:Gempa Dahsyat Picu Erupsi Gunung Berapi di Kamchatka Setelah 600 Tahun Tertidur
Namun, pendekatan Witkoff menuai kontroversi. Ia pernah mengusulkan agar Rusia diberikan kendali atas empat wilayah Ukraina timur yang dianeksasi secara ilegal pada 2022 (Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson) sebagai cara tercepat untuk mencapai gencatan senjata.
Usulan ini dikecam oleh pejabat Ukraina, sekutu Eropa, dan beberapa pejabat AS, termasuk Jenderal Keith Kellogg, yang menolak gagasan menyerahkan wilayah Ukraina secara sepihak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menerima pengakuan aneksasi Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai, sambil menyerukan perubahan rezim di Rusia untuk mencegah agresi di masa depan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
