Utusan Khusus Trump, Steve Witkoff Mendadak ke Rusia, Ada Apa?
Presiden AS Donald Trump akan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 19 Mei 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.--Gavriil GRIGOROV, Drew ANGERER / AFP
Ia sepertinya akan membawa pesan Presiden Trump yang menekankan urgensi mengakhiri perang. Di mana menyatakan bahwa “dunia perlu stabilitas” dan bahwa kesepakatan harus menghentikan kematian.
Ia telah mengancam akan memberlakukan tarif impor 100% terhadap Rusia dan mitra dagangnya jika tidak ada kemajuan sebelum tenggat waktu.
Selain itu, Trump menyampaikan frustrasinya terhadap Putin, menyebut serangan udara Rusia ke Kyiv yang menewaskan 16 orang, termasuk anak-anak, sebagai tindakan yang “memalukan.”
BACA JUGA:Malaysia Ogah Sebut Ambalat, Terungkap Alasannya Pilih Laut Sulawesi
Gedung Putih, melalui juru bicara Karoline Leavitt, mendesak Rusia untuk menyetujui proposal gencatan senjata 30 hari yang diajukan AS, yang disebut Trump sebagai “gencatan senjata total.”
Di sisi lain, Putin tetap pada tuntutannya, yang meliputi pengakuan atas wilayah yang dalam penguasaan Rusia dan penghentian ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Kremlin menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Rusia ditentukan oleh Putin, dan menyerukan kehati-hatian terhadap retorika nuklir setelah pengerahan kapal selam AS.
Meskipun Putin menyatakan keinginan untuk perdamaian, ia menolak gencatan senjata tanpa pencabutan sanksi tertentu, yang menurut Witkoff dapat dibahas setelah tercapainya gencatan senjata.
Dengan tenggat waktu yang kian dekat dan ketegangan yang terus meningkat, hasil dari pembicaraan ini akan menentukan apakah AS akan memperketat sanksi atau berhasil mendorong gencatan senjata yang dapat membuka jalan menuju perdamaian yang lebih langgeng.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
