Gim Roblox Disorot Pemerintah, Wamendukbangga Serukan Peran Aktif Orang Tua
(Kiri) Wamendukbangga, Isyana Bagoes Oka, (tengah) Wamen PPPA, Veronica Tan dan (kanan) Tenaga Ahli Utama PCO, Chacha Annisa. -Disway/Candra Permana-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) atau Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, ikut buka suara terkait polemik gim Roblox yang dinilai berbahaya dan dapat memicu kekerasan pada anak.
Isyana mengatakan, sekarang anak-anak lebih sering bermain gim di gadgetnya untuk melepaskan dopamin dan meluapkan kebahagiaan. Hal itulah yang membuat anak menjadi kecanduan, terlebih semuanya itu sudah tersedia dengan mudah di smartphone.
BACA JUGA:Imbas Temuan PPATK, Kemensos Coret Ratusan Ribu Penerima Bansos
BACA JUGA:PPATK Rampungkan Analisis 122 Juta Rekening Dormant, 90 Persen Sudah Aktif Kembali
"Anak-anak ngapain sih sehingga akhirnya mereka terus scrolling, mereka itu mengejar yang dinamakan dengan chip dopamine," ujarnya kepada awak media di Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2025.
"Gimana caranya mereka mau mencari dopamine dengan cara yang sangat mudah, melalui scrolling, dan itu akhirnya bisa menyebabkan adiksi," sambung Isyana.
Untuk mengatasinya, kata Isyana, disarankan bagi para orang tua untuk mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan. Misalnya dengan cara berolahraga, supaya dopamin itu bisa ditemukan di aktivitas luar ruangan.
BACA JUGA:Video Detik-detik Prada Lucky Coba Diselamatkan Dokter di Rumah Sakit, CPR Hingga Nafas Buatan
BACA JUGA:KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi PMT Balita dan Ibu Hamil di Kemenkes
"Bagaimana solusinya? Seperti yang tadi Bu Vero (Veronica Tan) sudah sampaikan di depan, kita harus lebih banyak lagi olahraga. Karena dopamine itu bisa ditemukan melalui sinar matahari dan aktivitas luar ruang. Kemudian berolahraga," imbuhnya.
Isyana pun meminta agar orang tua lebih tegas dan mulai mengajak anak-anaknya untuk banyak bergerak, agar anak tidak kecanduan dengan gadgetnya. Buatlah hal semenarik mungkin dengan aktivitas di luar ruangan.
"Jadi kita kembali galakan bahwa anak-anak juga harus terus bergerak. Tubuh manusia itu didesain untuk bergerak dan tidak hanya duduk dan scrolling saja," tuturnya.
Isyana menilai, keluarga sangat memegang peran penting dalam menjalankan aturan yang diterbitkan pemerintah lewat peraturan tentamg Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
BACA JUGA:Kalah di Laga Perdana, Pelatih Persebaya: Kami Harus Move On dan Fokus Laga Berikutnya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: