bannerdiswayaward

Tragis, Israel Bunuh Anas al-Sharif dan 4 Jurnalis Al Jazeera di Gaza, Dunia Berkabung

Tragis, Israel Bunuh Anas al-Sharif dan 4 Jurnalis Al Jazeera di Gaza, Dunia Berkabung

Foto salah satu jurnalis korban serangan Israel, Anas Al-Sharif saat wawancara dengan AFP di Gaza pada Jumat, 1 Agustus 2025.--AFP / AFPTV

GAZA, DISWAY.ID-- Serangan udara Israel menewaskan wartawan Al Jazeera ternama Anas al-Sharif, serta empat anggota timnya, dalam serangan yang menargetkan tenda kerja mereka di dekat gerbang Rumah Sakit al-Shifa, GAZA City.

Kejadian tragis ini menjadi pukulan telak bagi kebebasan pers dan menyulut kecaman global.

Anas al-Sharif, 28 tahun, dikenal luas sebagai wartawan berani yang terus melaporkan realitas pahit perang di Gaza.

BACA JUGA:Israel Perluas Operasi Militer di Jalur Gaza, Rusia Kutuk Keras!

Ia tewas bersama rekan-rekannya yaitu Mohammed Qreiqeh, serta kameramen Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, termasuk juga freelancer Mohammad al-Khaldi.

Kelima wartawan tersebut berada di tenda yang digunakan untuk pekerjaan jurnalistik, dekat pintu utama RS Al-Shifa, ketika serangan drone menghantam lokasi tersebut.

Militer Israel mengklaim serangan itu sengaja menargetkan al-Sharif yang dituduh sebagai kepala sel militan Hamas, tuduhan yang diklaim berdasarkan dokumen intelijen mereka.

Namun, Al Jazeera dan organisasi pembela pers seperti CPJ telah menolak tuduhan tersebut, menyebutnya tidak memiliki bukti yang kredibel dan merupakan upaya membungkam media.

Al Jazeera mengecam tindakan ini sebagai "pembunuhan terencana terhadap kebebasan pers", sementara CPJ menyatakan bahwa Israel telah membunuh "para pembawa pesan."

BACA JUGA:Netanyahu Klaim Israel Kalah Perang Propaganda, Salahkan Bot dan Algoritma Media Sosial

Lembaga-lembaga lain seperti RSF dan Amnesty menetapkan peristiwa ini melanggar hukum humaniter internasional.

Dalam pesan terakhirnya, al-Sharif menyatakan agar dunia tidak melupakan Gaza.

"Jika kata-kata ini sampai kepada Anda, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuh saya dan membungkam suara saya... Jangan lupakan Gaza… dan doakan saya." 

Pesan ini mencerminkan tekadnya menyuarakan kebenaran meski diterpa ancaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads