SPHP Mulai Masif, Berdampak Harga Gabah dan Beras Alami Penurunan
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Perum BULOG secara masif di seluruh wilayah mulai membuahkan hasil nyata.-bulog-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, situasi pangan nasional menunjukkan tren positif.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Perum BULOG secara masif di seluruh wilayah mulai membuahkan hasil nyata.
Harga beras di pasar berangsur turun, diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani setelah sebelumnya sempat melambung tinggi.
“Sejak awal Agustus, BULOG menggelontorkan beras SPHP secara serentak di seluruh Indonesia. Hasilnya mulai terasa: harga kembali terkendali, pasokan aman, dan kepanikan masyarakat mereda. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan rakyat mendapat akses pangan dengan harga terjangkau,” tegas Direktur Utama Perum BULOG, Bapak Ahmad Rizal Ramdhani.
BACA JUGA:Pentingnya Deteksi Dini Kanker, Berkaca dari Penyakit yang Diidap Mpok Alpa
BACA JUGA:EDRR Indonesia 2025 Hadirkan Inovasi Teknologi Kebencanaan dan Wokshop Sistem Peringatan Dini
“Prinsip kami sederhana: melindungi petani agar harga di tingkat produksi tetap menguntungkan, sekaligus memastikan konsumen mendapatkan harga yang wajar. Dengan stok nasional yang kuat, kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.”
Berdasarkan data terkini, stok beras yang dikelola BULOG saat ini berada pada level aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
Di sisi hulu, harga gabah kering panen (GKP) di berbagai daerah produsen mulai menunjukkan tren penurunan.
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, dalam periode 1–14 Agustus 2025, harga GKP terkoreksi di sejumlah wilayah, antara lain:
- Aceh dari Rp7.750 menjadi Rp6.900 per kilogram.
- Jambi dari Rp6.867 menjadi Rp6.720 per kilogram.
- Sumatera Selatan dari Rp6.666 menjadi Rp6.543 per kilogram.
- Jawa Tengah dari Rp6.814 menjadi Rp6.809 per kilogram.
- DIY dari Rp6.608 menjadi Rp6.547 per kilogram.
- Banten dari Rp6.527 menjadi Rp6.500 per kilogram.
- Kalimantan Selatan dari Rp6.581 menjadi Rp6.533 per kilogram.
- Sulawesi Barat dari Rp6.759 menjadi Rp6.730 per kilogram.
Tren penurunan ini dipicu oleh bertambahnya pasokan gabah seiring masuknya musim panen di sentra-sentra produksi padi.
Selain faktor panen, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh intervensi besar-besaran BULOG melalui penyaluran Bantuan Pangan alokasi Juni - Juli yang sudah tersalurkan sebanyak 338 ribu ton dan penyaluran beras SPHP yang dilakukan sejak Juli 2025 hingga akhir ini mencapai 29 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
