Malu-Malu tapi Nekat, Ini Alasan Sutradara Merah Putih: One for All Tidak Ajak Artis di Filmnya

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sutradara sekaligus produser eksekutif film animasi Merah Putih: One for All, Endiarto, secara blak-blakan mengungkapkan alasannya tidak melibatkan artis ternama dalam proyek film yang digarap secara "gotong royong" ini.

Dalam sebuah kesempatan wawancara, Endiarto mengaku merasa malu jika harus mengajak para artis untuk bergabung.

BACA JUGA:MNC Tanggapi Tuntutan Pidana dan Perdata CMNP Milik Jusuf Hamka: Tak Berdasar!

BACA JUGA:Cegah Krisis Mental Remaja, Kemendukbangga Luncurkan Program Akademi Keluarga

"Wah, kalau melibatkan artis saya mau bertanya, bisa enggak kita (bayar dengan) say thank you?" kata Endiarto kepada awak media, Kamis 14 Agustus 2025.

"Jadi gini, kalau kita nawarin, kita akan jadi malu gitu loh. Karena kita sudah paham," tegas Endiarto.

Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi film animasi yang dirilis untuk memeriahkan HUT ke-80 RI ini. Film ini menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, karena kualitas visualnya yang dianggap kurang optimal.

Namun, Endiarto menjelaskan bahwa sejak awal, proyek ini memang dirancang sebagai inisiatif murni dari para pekerja kreatif perfilman Indonesia.

BACA JUGA:Film Merah Putih: One for All Banjir Kritik Pedas, Menbud Fadli Zon Ngeles: Saya Belum Nonton

BACA JUGA:Geger! MU-Brighton Sepakati Transfer Carlos Baleba: Rekor Transfer Terpecahkan!

Menurutnya, film ini diproduksi dengan dana urunan dan semangat kontribusi dari setiap pihak yang terlibat. 

Oleh karena itu, ia menyadari bahwa tarif yang biasa diterima oleh artis ternama tidak akan bisa terpenuhi.

Endiarto menegaskan bahwa semua yang terlibat, mulai dari tim produksi hingga pengisi suara, adalah mereka yang memiliki semangat serupa.

Ia bahkan terharu dengan kontribusi sukarela dari berbagai pihak, termasuk penari dari Sanggar Tari Salem, Brebes, yang datang tanpa bayaran untuk mengisi acara gala premier.

Sumber: