Rusia Serang Ukraina Sehari Setelah Pertemuan Trump-Putin di Alaska
Gedung di Ukraina terbakar usai serangan drone. -ist-
KYIV, DISWAY.ID– Hanya sehari setelah pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Rusia meluncurkan serangan drone ke wilayah Ukraina.
Serangan ini menghancurkan gedung Sumy State University di Sumy, dekat perbatasan Rusia, dan memicu kekhawatiran bahwa negosiasi damai masih jauh dari kenyataan.
Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Kyiv secara spesifik, serangan ini menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina tetap memanas, dengan Ukraina menuduh Rusia terus melakukan agresi meski ada upaya diplomasi.
BACA JUGA:Zelensky Berhasil Ajak Pemimpin Negara Eropa Mendampinginya Bertemu Trump
Diketahui, pertemuan Trump-Putin pada 18 Agustus 2025 di Alaska bertujuan membahas penyelesaian perang di Ukraina.
Trump mengklaim "kemajuan dibuat," tapi tidak ada kesepakatan konkret tentang gencatan senjata atau wilayah yang diduduki.
Putin dilaporkan menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donetsk timur, sementara Trump mendesak Zelenskyy untuk "membuat kesepakatan" segera.
Zelenskyy sendiri dijadwalkan bertemu Trump di Washington pada 19 Agustus untuk membahas detail lebih lanjut.
Kemudian, saat pertemuan di Gedung Putih, Zelenskyy diberi kabar terkait tuntutan Rusia yaitu Ukraina tidak boleh bergabung NATO dan Kremea di bawah kendali Rusia.
Analis dari Atlantic Council menyebut pertemuan ini sebagai "tidak ada kesepakatan," dengan Rusia terus menyerang selama pertemuan berlangsung. Ini menunjukkan bahwa diplomasi Trump belum membuahkan hasil, dan Rusia merasa memiliki keunggulan setelah pertemuan tanpa sanksi baru dari AS.
Serangan terjadi pada malam 18-19 Agustus, dengan drone Rusia menghantam gedung Sumy State University, menyebabkan kebakaran hebat dan kerusakan parah.
BACA JUGA:PBB Pastikan Rencana Pembangunan Permukiman Israel Langgar Hukum Internasional
Media Ukraina melaporkan bahwa universitas tersebut terbakar habis, tapi tidak ada korban jiwa karena serangan terjadi di malam hari.
Sumy, yang berjarak sekitar 30 km dari perbatasan Rusia, sering menjadi target serangan karena lokasinya yang strategis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
