bannerdiswayaward

Sekolah Rakyat Jadi Miniatur Pengentasan Kemiskinan Terpadu di Indonesia

Sekolah Rakyat Jadi Miniatur Pengentasan Kemiskinan Terpadu di Indonesia

Sekolah Rakyat (SR) merupakan program yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto bertujuan untuk memberantas kebodohan di tanah air-Sekretariat Presiden-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sekolah Rakyat (SR) merupakan program yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto bertujuan untuk memberantas kebodohan di tanah air.

Program ini menyasar masyarakat miskin hingga ekstrim atau desil 1 dan 2 dengan tujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan.

BACA JUGA:FBI Grebek Rumah Eks Penasehat Trump, Diseret dalam Penyidikan Intelijen

BACA JUGA:Prabowo Sebut Anggaran Pendidikan Indonesia Terbesar di Dunia, Tapi Masih Dihantui Kebocoran

"Tidak semua orang tertarik hatinya dengan dunia pendidikan, tidak semua orang. Alhamdulillah Allah menakdirkan, Yang Maha Kuasa menakdirkan, hati kita tertaut dengan dunia pendidikan," ungkap Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Muhammad Nuh saat melakukan pembekalan kepala sekolah dan guru di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Menurut Nuh, Sekolah Rakyat sendiri menjadi andil besar misi Prabowo menyosong Indonesia Emas 2045 mendatang.

"Melalui Sekolah Rakyat inilah akan kita buktikan, bahwa Indonesia 2045 Insya Allah jaya," kata dia.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Prabowo: Gratis & Mewah

BACA JUGA:Prabowo Subianto kepada Guru Sekolah Rakyat: Pendidikan Adalah Kunci Memutus Rantai Kemiskinan

Nuh juga mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru agar dapat mencintai pada murid seperti keluarga mereka sendiri hingga memberikan kesempatan untuk memuliakan dan memberdayakannya.

"Panjenengan ditakdirkan menjadi guru sekolah rakyat dan kepala sekolah rakyat. Itu artinya secara otomatis, kita mencintai dan memberikan kemampuan kepada mereka (wong cilik)," jelasnya..

Ia menambahkan bahwa paling tidak guru Sekolah Rakyat harus mempunyai tiga hal. Yaitu  Being, Belonging, and Becoming (3B).

Pertama adalah being, yaitu guru-guru harus memiliki identitas diri yang  khas sebagai pemungkin Generasi Emas 2045.

BACA JUGA:Pesta Rakyat HUT ke-80 RI Sisakan 79 Ton Sampah, Ribuan Personel DLH DKI Dikerahkan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads