Akhirnya! Setelah 20 Tahun, Petani dan Pedagang Akhirnya Dapat Kereta Sendiri
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menghadirkan layanan kereta khusus untuk petani dan pedagang guna mempermudah distribusi hasil bumi dari desa ke kota-Istimewa-
"Keberangkatan terbanyak dari Stasiun Maja, dan tujuan utama adalah Stasiun Tanah Abang. Aktivitas ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun," terang Aditya.
Namun, keterbatasan kapasitas kereta dan aturan larangan membawa barang dalam jumlah besar atau hewan ternak membuat para petani dan pedagang kesulitan.
Saat ini, hanya kereta pertama yang diizinkan membawa barang dagangan, itupun harus dilakukan tanpa mengganggu penumpang lain.
Dengan adanya kereta khusus, waktu berhenti bisa lebih lama, dan jumlah stasiun yang disinggahi bisa diatur berdasarkan potensi naik-turun barang.
"Kalau kereta khusus petani-pedagang ini terwujud, kapasitas angkut barang meningkat, penumpang tidak terganggu, bahkan ternak seperti kambing bisa diangkut kembali. Ini akan mendukung ekonomi desa," jelasnya.
BACA JUGA:Sebanyak 196 Narapidana Risiko Tinggi Dipindahkan ke ke Nusakambangan, Totalnya Capai 1.300
Rencana ini memerlukan kolaborasi lintas sektor. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, PT KAI, dan Pemkab Lebak diharapkan bekerja sama.
"PT KAI menyediakan keretanya, Dirjen Perkeretaapian bisa mengusulkan subsidi melalui DIPA, dan Pemda menyediakan angkutan umum gratis menuju stasiun," ucap Aditya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga diajak mengaktifkan kembali bus pasar sebagai angkutan lanjutan dari stasiun.
Bahkan KPAI pun disarankan dilibatkan dalam diskusi layanan ini untuk memastikan layanan ramah keluarga.
Aditya menambahkan, jika proyek ini sukses, layanan bisa diperluas ke lintasan lain seperti Purwakarta–Kota, Wonogiri–Purwosari, hingga Sukabumi–Jakarta.
"Tak harus kereta baru, bisa juga digandengkan dengan kereta penumpang di lintas non-listrik," katanya.
BACA JUGA:Pemprov DKI Ambil Langkah Cepat Tangani Kemacetan Horor di TB Simatupang
Selain mempermudah distribusi, inisiatif ini dinilai mampu menahan laju urbanisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Memfasilitasi sarana angkutan bagi petani dan pedagang akan meningkatkan perputaran ekonomi dari desa ke kota. Serta mengurangi perpindahan warga dari desa ke kota," tutup Aditya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
