bannerdiswayaward

Ukraina Pamer Flamingo, Rudal Baru dari Amerika Dibayari Uni Eropa

Ukraina Pamer Flamingo, Rudal Baru dari Amerika Dibayari Uni Eropa

Ukraina kembali menunjukkan taringnya dalam pengembangan persenjataan militer dengan memamerkan rudal jelajah terbaru yang dijuluki ‘Flamingo’.--Fire Point/Politico

JAKARTA, DISWAY.ID - Ukraina kembali menunjukkan taringnya dalam pengembangan persenjataan militer dengan memamerkan rudal jelajah terbaru yang dijuluki ‘Flamingo’.

Dikembangkan secara penuh oleh perusahaan pertahanan lokal, Fire Point, rudal ini diklaim sebagai yang tercepat dan paling mematikan dalam jajaran arsenal militer Kyiv saat ini dilansir dari The Independent.

BACA JUGA:600 Tentara Korea Utara Tewas Perang Rusia-Ukraina, 2 Pesawat Rusia Mendarat di Pyongyang

Rudal Jarak Jauh dengan Daya Hancur Besar

Flamingo FP-5 mampu membawa hulu ledak seberat 1.150 kilogram dan memiliki jangkauan tembak hingga 3.000 kilometer, memungkinkan rudal ini menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.

Kecepatan rudal ini tidak diumumkan secara resmi, namun CEO Fire Point, Iryna Terekh, menyebut Flamingo “lebih cepat dari semua rudal lain yang kami miliki saat ini.”

“Awalnya kami tidak berniat mengumumkan rudal ini ke publik, tapi tampaknya ini waktu yang tepat,” ujar Terekh kepada Politico.

“Kami mengembangkan ide ini menjadi rudal siap tempur hanya dalam waktu sembilan bulan — dan sudah berhasil menjalani uji coba di medan tempur.”

BACA JUGA:Uni Eropa Dapatkan Tarif Impor Mobil dari AS 15 Persen Pasca Kesepakatan Bantu Ukraina

Senjata Strategis Baru Ukraina

Peluncuran Flamingo datang di saat Ukraina terus memperkuat kapasitas serangan jarak jauhnya.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya akan memiliki “jauh lebih banyak rudal” pada bulan Desember, meski menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Menurutnya, detail baru akan diungkap saat Ukraina sudah memiliki ratusan unit siap pakai.

Keberhasilan rudal ini juga menyusul serangan sebelumnya yang menggunakan rudal R-360 Neptune, yang menyebabkan kebakaran hebat selama tiga hari di kilang minyak Rusia.

Namun, Fire Point menegaskan bahwa Flamingo jauh lebih destruktif.

Moskow mencoba mengecilkan ancaman rudal ini. Media milik pemerintah Rusia, TASS, mengklaim bahwa desain Flamingo didasarkan pada teknologi Inggris, tuduhan yang langsung dibantah oleh Terekh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads