Dibayangi Resesi, Industri Jerman Pecat 250 Ribu Pekerja Diperparah Tarif Impor AS dan Serbuan Mobil China

Dibayangi Resesi, Industri Jerman Pecat 250 Ribu Pekerja Diperparah Tarif Impor AS dan Serbuan Mobil China

Industri Jerman kembali menghadapi masa sulit dengan pengurangan tenaga kerja hampir 250 ribu orang sejak 2019, akibat perlambatan ekonomi yang semakin dalam.--Bloomberg

JAKARTA, DISWAY.ID - Industri Jerman kembali menghadapi masa sulit dengan pengurangan tenaga kerja hampir 250 ribu orang sejak 2019, akibat perlambatan ekonomi yang semakin dalam.

Studi terbaru dari EY yang dirilis pada 26 Agustus 2025 mengungkapkan bahwa pendapatan sektor industri di negara ini mengalami penurunan signifikan, memperparah kondisi yang sudah memburuk dilansir dari Reuters. 

Pada kuartal kedua 2025, perusahaan industri Jerman mencatat pendapatan sekitar 533 miliar euro (setara 623,98 miliar dolar AS), turun 2,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini melanjutkan tren negatif dari kuartal pertama yang turun 0,2%.

Jumlah tenaga kerja juga berkurang 2,1% menjadi 5,43 juta orang, dengan total 245.500 pekerjaan hilang sejak 2019.

BACA JUGA:KEJUTAN! Wonderkid Liga Jerman Bersinar Jelang jadi WNI, Prediksi Roberto Mancini Tepat

Otomotif Jadi Sektor Paling Terpuruk

Sektor otomotif paling terdampak dengan pengurangan tenaga kerja sebesar 6,7% pada kuartal kedua, atau sekitar 51.500 pekerjaan hilang dalam setahun terakhir.

Produsen besar seperti Volkswagen, Mercedes-Benz, dan Continental menjadi perusahaan yang memangkas tenaga kerja untuk bertahan.

BACA JUGA:7 Pemain ASEAN yang Pernah Berkarier di Bundesliga Jerman, Terbaru Kevin Diks

Tekanan besar datang dari persaingan ketat dengan produsen Asia, terutama di pasar kendaraan listrik yang kini menjadi masa depan industri otomotif global.

Selain itu, tarif impor tinggi dari Amerika Serikat turut membebani ekspor Jerman ke pasar terbesar mereka.

Ekspor ke AS turun 10%, sementara ekspor ke China menurun 14% pada kuartal kedua.

Pengurangan tenaga kerja dan penurunan pendapatan ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan industri manufaktur Jerman, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi negara.

BACA JUGA:Bikin Merinding! Thom Haye Disambut dengan Tulus Suporter Tim Jerman, Kejutan Transfer Itu Nyata

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads