India Abaikan Sanksi Trump, Justru Perkuat Kerja Sama dengan China
Perdana Menteri India, Narendra Modi, siap bersanding erat dengan Trump. Tapi enggan kehilangan diskon besar untuk impor minya Rusia.--Biro Informasi Pers India (PIB) / AFP
BACA JUGA:Ketegangan AS-Denmark Meningkat, Kontroversi Greenland hingga Pemanggilan Diplomat
India juga mulai melonggarkan pembatasan investasi China, dengan think tank pemerintah mengusulkan pengurangan pengawasan terhadap perusahaan China di sektor teknologi kritis.
Perdagangan bilateral India-China, yang mencapai $127,7 miliar pada tahun fiskal terakhir, terus tumbuh meskipun ketegangan di masa lalu. India sangat bergantung pada bahan baku China untuk industri elektronik dan farmasi, dengan impor dari China melonjak dari $65 miliar pada 2020-2021 menjadi lebih dari $100 miliar.
Langkah India memperkuat hubungan dengan China dipandang sebagai bagian dari kebijakan "multi-alignment" atau otonomi strategis.
Pasalnya, India tidak akan memutuskan hubungan dengan AS, yang tetap menjadi mitra terpentingnya, tetapi harus "hidup berdampingan" dengan China sebagai tetangga terbesar.
Ketegangan dengan AS sendiri diperparah oleh beberapa faktor, termasuk klaim Trump bahwa ia berhasil menengahi gencatan senjata India-Pakistan pada Mei 2025, yang ditolak India sebagai "tidak berdasar."
Kunjungan Jenderal Angkatan Darat Pakistan Asim Munir ke AS juga memicu kecurigaan di New Delhi, mengingat rivalitas India-Pakistan.
Sementara itu, China mendukung India dalam menghadapi tarif Trump. Duta Besar China untuk India, Xu Feihong, menyebut tarif AS sebagai "penindasan" dan menyatakan bahwa China akan "berdiri teguh bersama India" untuk mempertahankan perdagangan yang adil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
