bannerdiswayaward

PDIP Sadar Kadernya Melukai Hati Masyarakat, Minta Maaf Atas Perbuatan Saderestuwati dan Deddy Sitorus

PDIP Sadar Kadernya Melukai Hati Masyarakat, Minta Maaf Atas Perbuatan Saderestuwati dan Deddy Sitorus

Ketua DPP PDIP menegaskan sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR RI, Said Abdullah pentingnya etika dalam pengambilan keputusan anggaran. --Anisha Aprilia

BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen Terlama PDIP, Andreas Hugo : Jangan Mengubah Tim Yang Menang

Dalam pernyataannya saat menjadi tamu di acara TV Nasional, ia membandingkan tunjangan rumah anggota DPR RI Rp50 juta per bulan dan iuran Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang membebani pekerja berpenghasilan UMR (Upah Minimum Regional).

Deddy menyebut perbandingan antara gaji DPR dan pekerja UMR, seperti tukang becak atau buruh, sebagai “sesat logika” dan menggunakan istilah “rakyat jelata” untuk menggambarkan masyarakat berpenghasilan rendah.

Diksi "rakyat jelata" dinilai merendahkan sekaligus menyakiti hati masyarakat Indonesia dan mencerminkan sikap elitis yang memisahkan anggota DPR dari rakyat yang seharusnya mereka wakili, sehingga memicu kemarahan publik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads