bannerdiswayaward

Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Beroperasi 2028, Dahnil Anzar Ungkap Progresnya

Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Beroperasi 2028, Dahnil Anzar Ungkap Progresnya

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, bertemu dengan Deputi Kerjasama Internasional Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hassan Bin Yahya Al Manakhrah di Riyadh, Saudi Arabia -Kemenag-

Kepemilikan penuh ini merupakan terobosan diplomatik, mengingat regulasi Arab Saudi sebelumnya jarang mengizinkan kepemilikan lahan oleh pihak asing di Makkah.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, sebelumnya menyebutkan bahwa undang-undang Arab Saudi tentang kepemilikan tanah oleh pihak asing telah diubah, efektif mulai Januari 2026, sebagai bukti keseriusan kerja sama kedua negara.

BACA JUGA:Media Asing Soroti Penjarahan Rumah 3 Anggota DPR dan Menteri Sri Mulyani, Disebutnya Kemarahan Rakyat

Pemerintah Indonesia sendiri telah memulai langkah konkret dengan meninjau lahan seluas 80 hektare di Arab Saudi untuk lokasi Kampung Haji.

Rosan yang juga CEO Danantara bersama Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf telah berkunjung ke Arab Saudi untuk memeriksa lahan tersebut.

Namun, Dahnil menegaskan bahwa lokasi yang dicari merupakan kawasan yang paling strategis, idealnya berjarak 2–3 km dari Masjidil Haram untuk memudahkan akses jamaah, terutama lansia.

Meski target operasional sebagian fasilitas pada 2028 telah dicanangkan, Dahnil menekankan bahwa realisasi bergantung pada proses perencanaan dan kesepakatan teknis dengan otoritas Arab Saudi.

“Ini masih perencanaan, baru pada tahap commitment letter untuk lahan. Harapan Presiden, 2028 sudah bisa digunakan sebagian,” ujarnya.

Efisiensi Biaya dan Peningkatan Layanan

Kampung Haji Indonesia diharapkan membawa sejumlah manfaat signifikan:

- Kapasitas Besar: Didesain untuk menampung hingga 200.000 jamaah, memungkinkan sentralisasi layanan dan koordinasi logistik yang lebih efisien.

- Penekanan Biaya: Dengan fasilitas milik sendiri, biaya akomodasi dan layanan lain dapat ditekan, mengurangi beban finansial jamaah.

- Pengurangan Masa Tunggu: Sentralisasi layanan diharapkan mempercepat proses keberangkatan dan kepulangan, mengatasi antrean panjang haji.

BACA JUGA:Prabowo Gelar Doa Bersama Hari Ini, Dihadiri Tokoh Lintas Agama

- Layanan Terpadu: Fasilitas seperti hotel, rumah sakit, dan dapur umum akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah, terutama lansia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads