Terungkap! Ibu Berjilbab Pink yang Jadi Simbol Gerakan 17+8 Ternyata Berkebutuhan Khusus
Ibu berjilbab pink yang muncul saat demonstrasi Agustus 2025 lalu menjadi sorotan, bahkan mendapat pujian atas keberaniannya. Ternyata faktanya, ibu ini memiliki berkebutuhan khusus.-Tangkapan layar/Twitter/X-
Tak berhenti di situ, sejumlah video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan ibu tersebut berorasi dengan kata-kata tak pantas.
BACA JUGA:Portal Satu Data Jakarta Tampil Baru: Lebih Modern, Transparan, dan Ramah Pengguna
Di antara kata-kata yang diucapkannya adalah meminta Presiden Prabowo Subianto mundur dari jabatannya.
"Ganti Anies!" teriak ibu tersebut.
Ibu ini juga sempat berkonfrontasi dengan sejumlah petugas kepolisian. Dia mengumpat dengan kata-kata kasar.
Namun petugas kepolisian yang bertugas saat itu tak menggubris dengan tindakan tegas, melainkan membiarkannya dengan gelak tawa.
BACA JUGA:Kamu Bisa Terima Saldo DANA Gratis Rp234.000 dari DANA Kaget Hari Ini, Cek Syarat dan Cara Klaimnya
BACA JUGA:Badai PHK Gudang Garam Jadi Sinyal Berat Industri Tembakau Sekaligus Ketidakpastian Ekonomi
Tak hanya itu, sejumlah influencer dan selebritas menggunakan potret ibu berjilbab pink ini menjadi simbol gerakan 17+8.
Diketahui, gerakan 17+8 ini diinisiasi oleh Jerome Polin dan aktris lainnya dengan brave Pink dan Hijau.
Brave tersebut bukan simbol biasa, melainkan berisikan tuntutan-tuntutan tegas terhadap aksi aliansi masyarakat terhadap DPR RI dan pemerintah.
Salah satu tuntutan itu di antaranya menganulir kenaikkan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Kemudian, tuntutan lainnya yakni mendesak pemerintah agar membebaskan mahasiswa dan rakyat yang diketahui menjadi tahanan polisi dalam peristiwa demonstrasi Agustus 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
