PARARA Mini Festival 2025 Hadir di Jakarta: Angkat Pangan Lokal dan Budaya Nusantara
PARARA Mini Festival 2025 Hadir di Jakarta: Angkat Pangan Lokal dan Budaya Nusantara---Dok. Istimewa
BACA JUGA:7 Daftar Event Jakarta di GBK Akhir Pekan 13-14 September 2025, Ada Festival Musik!
Menurut Anang, festival tahun ini juga menjadi ruang untuk mendekatkan generasi muda perkotaan agar menjadikan pangan lokal sebagai bagian dari gaya hidup.
Inspirasi dari Produsen dan Pelaku Lokal
Beberapa tokoh turut berbagi pandangan, di antaranya:
- Rudi Panduwibowo, petani organik dari Gede Salak Pangrango (GSP), menegaskan PARARA membantu menjaga akses pasar produk organik pasca program CSR.
- Beni Heryana dari Bakoel Singkong menyebut singkong sebagai pangan masa depan yang sehat, mudah dibudidayakan, dan bisa diolah modern.
- Chef Laode menekankan peran anak muda dalam melestarikan pangan lokal, salah satunya lewat media sosial dan gaya hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Jadwal Dieng Culture Festival 2025 23-24 Agustus, Ada Orchestra Symphony Dieng
Selain itu, Anang menambahkan bahwa PARARA siap bersinergi dengan program pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan menjadi pemasok bahan pangan dari produsen lokal.
Dukungan Pemerintah dan Dunia Fashion
Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Bina Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat juga berkolaborasi dalam festival ini. Christriyati Ariani, Ketua Tim Kerja Gerakan Pangan Lokal Nusantara, menegaskan pentingnya mengangkat pangan adat ke ruang publik sebagai bagian dari konsumsi sehari-hari.
Dari sisi wastra, Shinta Lidwina Djiwatampu BS, M.Ds dari LaSalle College Jakarta, menyoroti pentingnya memperkenalkan kain tenun daerah yang belum banyak dikenal, seperti kain kiboki. Menurutnya, fashion berbasis tenun tradisional tidak hanya estetis, tetapi juga mendukung ekonomi lokal sekaligus melestarikan budaya.
Ruang Literasi dan Perayaan Pangan Nusantara
PARARA Mini Festival 2025 tidak hanya sekadar pameran, tetapi juga ruang literasi, edukasi, serta perayaan kekayaan pangan dan budaya nusantara.
Festival ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga generasi muda, khususnya Gen Z, dalam mengapresiasi produk lokal dan menyebarkannya lebih luas melalui media sosial.
“Pangan lokal bukan hanya soal makanan, tetapi juga identitas, keberlanjutan, dan masa depan bangsa,” tutup Anang Setiawan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: