Puluhan Rumah Rusak Berat Diguncang Gempa M 5,7 di Banyuwangi dan Situbondo
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan rumah rusak diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 5,7 di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur pada Kamis, 25 Septmeber 2025.--BNPB
JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan rumah rusak diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 5,7 di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur pada Kamis, 25 Septmeber 2025.
Gempa yang terjadi pada pukul 16.04 WIB, episentrum gempa berada di laut atau tepatnya berlokasi di 46 kilometer Timur Laut Banyuwangi dan 54 kilometer Tenggara Situbondo dengan kedalaman 12 kilometer.
Meski demikian, gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 2 hingga 3 detik.
BACA JUGA:7 Tempat Untuk Menyusuri Pesona Wisata Banyuwangi, The Sunrise of Java
Sebagian besar warga pun panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan guncangan yang datang secara tiba-tiba.
Sesaat setelah guncangan mereda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi dan BPBD Kabupaten Situbondo langsung turun menyisir ke sejumlah titik lokasi.
Koordinasi antar BPBD dengan sejumlah lembaga di daerah hingga mencakup unsur per desa/kelurahan pun segera dilakukan melalui jejaring komunikasi, termasuk kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini.
"Dari hasil kaji cepat sementara yang dihimpun per pukul 21.20 WIB, guncangan gempabumi telah menyebabkan 1 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan sedangkan di Kabupaten Situbondo terdapat 21 unit rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap," kata Abdul Muhari dalam keterangannya pada Jumat, 26 September 2025.
Kendati demikian hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa.
Pemutakhiran data secara berkala akan terus dilakukan seiring dengan pendataan yang masih berjalan di lokasi.
Dengan melihat dampak, situasi dan kondisi dari perkembangan kaji cepat di lapangan, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto segera memerintahkan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB untuk memonitor dan mengambil tindakan cepat.
Merespon arahan tersebut, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan segera meminta Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto beserta jajaran agar segera menuju ke lokasi untuk memberikan pendampingan dan pendataan awal BPBD dan lintas sektor lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
