Nama Nama Jenderal Korban G30S/PKI: Sejarah, Fakta, dan Pengorbanan

Panjaitan bertugas sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat yang menangani persoalan Logistik. Ia dikenal sebagai pribadi yang taat beragama dan menjunjung tinggi etika.

6. Brigadir Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo

Jabatannya adalah Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat. Sutoyo diingat sebagai perwira yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi dalam menegakkan hukum.

BACA JUGA:Nurul Arifin: Two-State Solution Prabowo di PBB Wujud Politik Kemanusiaan Indonesia

Selain keenam perwira tinggi di atas, Letnan Satu Pierre Tendean juga turut gugur dalam peristiwa tersebut.

Tendean yang merupakan ajudan dari Jenderal A.H. Nasution ikut menjadi korban penculikan.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Revolusi dan Peringatan Nasional

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi, pemerintah Indonesia menganugerahi ketujuh orang tersebut gelar Pahlawan Revolusi.

Gelar ini diberikan untuk mengabadikan semangat perjuangan mereka dalam membela dasar negara, Pancasila.

BACA JUGA:Ini Lirik dan Sejarah Singkat Lagu Genjer-genjer, Identik dengan G30S/PKI di Masa Lalu

Setiap tahun, bangsa Indonesia mengenang peristiwa ini melalui beragam acara pada tanggal 30 September 2025 dan 1 Oktober 2025.

Bentuk peringatannya antara lain upacara kenegaraan, pemutaran film sejarah, dan ziarah ke makam pahlawan.

Tanggal 1 Oktober juga ditetapkan secara resmi sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Pelajaran untuk Masa Kini dan Mendatang

Memahami sejarah kelam G30S dan mengenal sosok para Pahlawan Revolusi memiliki makna yang sangat penting, khususnya bagi generasi penerus.

Peristiwa ini mengajarkan tentang betapa berharganya nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Keteladanan dari pengorbanan para pahlawan tersebut seyogianya menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sumber: