Mengangkat Dakwah Islam ke Level Global Melalui Digitalisasi

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), yang dikenal luas sebagai Jakarta Islamic Centre (JIC), kembali menggelar acara tahunan Islamic Digital Fest. 

Tahun ini, festival yang berlangsung selama dua hari, mengusung tema Transformasi Dakwah Masjid Masa Kini Dari Mimbar Konvensional ke Panggung Digital.

BACA JUGA:Tanpa Ampun! Iran Eksekusi Mata-Mata Terpenting Israel, Bertugas Membobol Pusat Data

BACA JUGA:Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Provinsi, Puluhan Bungkus Sabu dan Ekstasi Disita

Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran JIC, H. Afifuddien, menyampaikan bahwa Islamic Digital Fest 2025 diikuti sekitar 75 peserta dari Islamic Centre dan Masjid Raya di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Makassar, Sulawesi Selatan.

"Islamic Digital Fest hadir bagi insan kreatif yang bertemu dalam ruang kolaborasi, membangun dunia digital agar sesuai dengan nilai Islam," ujar Afifuddien dalam sambutan pembukaannya, Senin sore di Jakarta Selatan, Senin 29 September 2025.

BACA JUGA:Israel Ancam Serbu dan Sita Puluhan Kapal Bantuan Kemanusiaan Internasional Menuju Gaza!

BACA JUGA:Bupati Bogor Dukung Optimalisasi Program Makanan Bergizi Gratis dan Percepatan Penuntasan TBC

Afifuddien menegaskan bahwa melalui tema tersebut, JIC berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, tetapi juga menjadi pusat peradaban Islam yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Dalam sambutannya, Kepala JIC KH Muhyiddin Ishaq mengakui bahwa dakwah Islam saat ini kalah dalam hal marketing.

Menurut Kiai Muhyiddin, metode dakwah yang selama ini dilakukan sudah ketinggalan zaman.

"Metode dari panggung ke panggung, sekarang sudah era digital," tegasnya.

Kiai Muhyiddin juga mengingatkan bahwa media sosial memiliki dua sisi. Yakni, manfaat dan musibah.

Media sosial bermanfaat jika digunakan untuk dakwah, namun bisa menjadi sumber fitnah jika disalahgunakan. 

Sumber: