1.000 Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest, Penyelamatan Darurat Digelar di Tibet
Sebanyak 350 pendaki berhasil lolos dari badai salju Everest.--Freepik
LHASA, DISWAY.ID– Badai salju dahsyat melumpuhkan Gunung Everest, menjebak hampir 1.000 pendaki dan kru pendukung di perkemahan dasar sisi utara Tibet, wilayah otonom Tiongkok.
Insiden ini, yang dimulai sejak Sabtu pagi (4/10), memaksa otoritas setempat kerahkan helikopter dan tim SAR untuk evakuasi darurat, meski visibilitas nol dan angin kencang hingga 100 km/jam jadi penghalang utama.
Menurut laporan Jimu News dan media Tiongkok lainnya, korban terjebak tepat di bawah base camp utara, sekitar 5.200 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA:Putin Ancam Trump Jika Berani Kirim Tomahawk ke Ukraina, Pastikan Medan Perang Bakal Naik Level
Penyebab utama? Perubahan iklim ekstrem yang tak terduga, di mana suhu anjlok hingga minus 20 derajat Celsius disertai salju tebal yang blokir akses jalan setapak ke desa terdekat.
"Ratusan penduduk lokal dan pendaki asing, termasuk dari Eropa dan AS, terdampak. Stok makanan dan oksigen terbatas, tapi belum ada korban jiwa," ujar pejabat Administrasi Gunung Everest Tibet dalam konferensi pers Minggu (5/10).
Saat ini, 200 orang sudah dievakuasi via helikopter, tapi sisanya menunggu cuaca membaik, dengan prediksi badai reda Selasa (7/10).
Upaya penyelamatan dipimpin Dinas Pariwisata Tibet dan tim SAR profesional, dibantu drone untuk pemantauan.
"Kami prioritaskan pendaki dengan kondisi medis rentan, seperti hipotermia atau altitude sickness. Semua peserta dilarang turun tanpa arahan," kata seorang juru bicara.
Hingga update terakhir Senin pagi (6/10), 700 orang masih terjebak tapi aman di tenda darurat, dengan suplai udara segar dan makanan darurat.
Insiden ini mengingatkan pada tragedi 2019 di mana 11 pendaki tewas akibat antrean di Hillary Step, tapi kali ini lebih ke faktor cuaca musiman yang tak biasa.
Pakar iklim Oxford memperingatkan, pemanasan global bikin badai seperti ini lebih sering, ancam keselamatan ribuan pendaki tahunan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: