Pelesir ke Desa Patawang, Menikmati Agrowisata Hijau di Jantung Sumba Timur
Jauh dari hiruk-pikuk kota dan derasnya arus pariwisata massal, Desa Patawang di Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, kini hadir sebagai salah satu destinasi agrowisata hijau yang patut disambangi.--Instagram Azzahrra_21
SUMBA TIMUR, DISWAY.ID – Jauh dari hiruk-pikuk kota dan derasnya arus pariwisata massal, Desa Patawang di Kecamatan Umalulu, Kabupaten SUMBA Timur, kini hadir sebagai salah satu destinasi agrowisata hijau yang patut disambangi.
Desa ini bukan hanya menawarkan panorama alam yang asri, tapi juga menyimpan kisah inspiratif tentang transformasi dari desa berkembang menjadi Desa Mandiri pertama di Kabupaten Sumba Timur.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari program 'Hijau Manise' milik PT Muria Sumba Manis (MSM), sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan yang telah membawa perubahan nyata bagi Patawang.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja sama dan dedikasi seluruh tim MSM serta masyarakat desa yang telah bersama-sama membangun Hijau Manise,” ujar

Raphael R. Susanto, Komisaris MSM, usai menerima Gold Award dalam CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2025 dari Kementerian Desa PDTT.--Istimewa
BACA JUGA:Berkah MotoGP Mandalika 2025, Okupansi Hotel Penuh 100%, 44 Penerbangan Ekstra Angkut Wisatawan
Wisata Hijau dan Edukasi dalam Satu Tempat
Agrowisata Patawang dirancang sebagai ruang konservasi sekaligus destinasi wisata edukatif berbasis pertanian.
Pengunjung diajak untuk menyusuri area hijau hasil program penghijauan, berinteraksi dengan petani lokal, serta menyaksikan langsung bagaimana desa ini menjaga kelestarian alam melalui pertanian berkelanjutan.
Tak hanya itu, desa ini juga menjadi rumah bagi UMKM Kube Maukawini, kelompok usaha perempuan yang memproduksi aneka makanan lokal dan kerajinan tangan.
Para wisatawan dapat mencicipi langsung hasil olahan lokal, seperti kacang mete panggang, madu hutan, dan tenun khas Sumba yang dibuat dengan teknik tradisional.
“Program Hijau Manise kami hadirkan sebagai gerakan kolektif menuju lingkungan yang lebih hijau dan masyarakat yang lebih sejahtera,” tambah Raphael.
BACA JUGA:Dua Kesepakatan Dagang Raksasa Jadi Jalan Emas Pariwisata Indonesia
Keistimewaan Patawang bukan hanya dari pemandangannya yang memikat, melainkan dari proses transformatif yang dilalui desa ini bersama warganya.
Dalam waktu tiga tahun, Patawang beranjak dari status desa berkembang (2022) menjadi desa mandiri (2025).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
