Bangun SDM Unggul, Bupati Bogor Canangkan Program Satu Desa Satu Sarjana
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memimpin rapat pembahasan rencana program Satu Desa Satu Sarjana yang digelar di Pendopo Bupati Bogor, Senin 6 Oktober 2025.-Diskominfo Kabupaten Bogor-
CIBINONG, DISWAY.ID – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memimpin rapat pembahasan rencana program Satu Desa Satu Sarjana yang digelar di Pendopo Bupati Bogor, Senin 6 Oktober 2025.
Rapat tersebut menjadi langkah awal dalam merumuskan kebijakan daerah untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat desa di Kabupaten Bogor.
Dalam arahannya, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga harus menyentuh aspek pembangunan manusia.
BACA JUGA:Mendagri: Perlu Desain Besar dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Dekan FISIP UAI Sebut Program MBG Bukti Nyata Keberpihakan Presiden pada Rakyat
“Percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor bukan hanya membangun jalan dan jembatan, tetapi juga membangun sumber daya manusia. Karena itu, kita perlu merumuskan Peraturan Bupati terkait Bantuan Keuangan Desa yang bisa digunakan untuk mendukung program Satu Desa Satu Sarjana,” ujar Rudy.
Menurutnya, program tersebut diharapkan menjadi terobosan nyata dalam mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi hingga ke pelosok desa. Melalui program ini, setiap desa di Kabupaten Bogor diharapkan dapat membiayai minimal satu warganya untuk menempuh pendidikan strata satu (S1) di perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Bupati Bogor menjelaskan bahwa Pemkab Bogor tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah universitas di Kabupaten Bogor, salah satunya dengan ITB Vinus Bogor, untuk pelaksanaan program ini.
BACA JUGA:Jelang Lawan Arab Saudi di R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kluivert: Ini Laga Final Sesungguhnya!
“Kita ingin tahun 2026 sudah berjalan. Targetnya, minimal 416 mahasiswa dari 416 desa di Kabupaten Bogor bisa menempuh pendidikan tinggi. Ini menjadi langkah awal menuju cita-cita besar kita, yaitu membentuk Universitas Tegar Beriman, milik Pemerintah Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Rudy Susmanto juga menyoroti pentingnya mekanisme pembelajaran yang fleksibel dan terjangkau, termasuk melalui sistem pembelajaran daring (virtual learning), agar dapat diakses oleh mahasiswa dari berbagai wilayah desa.
Selain itu, ia menekankan agar proses seleksi penerima beasiswa desa benar-benar memprioritaskan masyarakat berprestasi dan kurang mampu, sehingga manfaatnya tepat sasaran.
BACA JUGA:BP BUMN Resmi Berdiri, Pengamat Soroti Hal Ini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
