bannerdiswayaward

Ketua KBC Fransiscus Go Minta Alumni Atma Jaya Berkolaborasi Ciptakan Peluang Usaha Baru

Ketua KBC Fransiscus Go Minta Alumni Atma Jaya Berkolaborasi Ciptakan Peluang Usaha Baru

Yongky Surya Susilo, Consumer & Retail Strategist sekaligus Board Expert HIPPINDO, menganalisa kondisi ekonomi global dan nasional periode 2025–2035 sebagai “Dekade Kritis” dalam diskusi Beyond Tomorrow di Nuru Kupu, Yogyakarta, Sabtu 11 Oktober 2025. Dek-(Foto: kamajaya businees club)-

JAKARTA, DISWAY.ID- Ketua Bidang Kamajaya Business Club (KBC) sekaligus Pendiri GMT Property Management Fransiscus Go meminta alumni Universitas Atma Jata Yogyakarta (UAJY) berkolaborasi dalam memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia.

Menurutnya, sinergi antaralumni harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak perkonomian dan melemahnya daya beli masyarakat.

“Kita tidak bisa menunggu kebijakan pemerintah. Kelas menengah hanya bisa bertahan kalau kita berkolaborasi menciptakan peluang,” ujarnya di hadapan peserta forum bisnis "Beyond Tomorrow" yang digelar di Nara Kupu, Yogyakarta, Sabtu 11 Oktober 2025.

BACA JUGA:Strategi Bertumbuh di Tengah Krisis: KBC Gelar Seminar 'Beyond Tomorrow' untuk Alumni UAJY

Frans menyoroti sepuluh sektor masa depan yang perlu dikembangkan oleh alumni dan pelaku usaha, yakni UMKM digital dan e-commerce lokal, bisnis berbasis keberlanjutan, edukasi dan pelatihan digital, layanan kesehatan terpadu, hospitality dan wellness lokal, F&B, fintech dan microfinance, ekonomi kreatif berbasis karakter lokal, properti dan smart living, serta bisnis berbasis AI dan automasi.

“Saya lihat saat ini adalah lemahnya kolaborasi bisnis antara pengusaha dan alumni UAJY dalam mengembangkan omzet usahanya,” ucap Fransiscus Go yang juga alumni Lemhannas Angkatan 49.

Ia berharap, para anggota KBC dapat memanfaatkan wawasan dan informasi yang diperoleh dari forum ini untuk memperluas inovasi bisnis, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat jaringan ekonomi berbasis kolaborasi.

Sementara itu, dalam forum yang sama, Yongky Surya Susilo, Consumer & Retail Strategist sekaligus Board Expert HIPPINDO, memaparkan, analisis menyeluruh tentang kondisi ekonomi global dan nasional.

Ia menyebut periode 2025–2035 sebagai “Dekade Kritis”, yakni fase yang akan menentukan apakah Indonesia mampu menjadi negara maju atau justru menua sebelum kaya (getting old before getting rich).

BACA JUGA:IKASMANSA'87- YFMG Sukses Gelar Kegiatan Kemanusiaan 'Karya Bakti' di Maumolo, NTT

“Jendela bonus demografi akan mencapai titik balik sekitar 2030–2040. Kalau tidak dimanfaatkan untuk menaikkan produktivitas dan inovasi, pertumbuhan akan melambat,” kata Yongky.

Menurutnya, beberapa sektor ekonomi masih bisa berkembang melalui evolusi bertahap, tetapi banyak sektor lain yang memerlukan revolusi, yakni lompatan besar yang menuntut kecepatan adaptasi dan kepercayaan publik.

“Kalau yang ada sudah tidak jalan, kita butuh revolusi, lompatan cepat yang dipercaya publik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads