Cuaca Panas Ekstrem! Ini Cara Cek Suhu Real Time Lewat Situs dan Aplikasi BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca panas ekstrem di Indonesia berakhir pada awal November 2025.-starline-Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Di tengah cuaca panas esktrem, penting untuk tahu cara cek suhu secara real time dari BMKG.
Sebab,informasi cuaca menjadi salah satu kebutuhan penting, apalagi bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Nah! Kini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghadirkan layanan prakiraan cuaca real time yang bisa diakses masyarakat kapan saja.
BACA JUGA:Cuaca Panas Tak Kunjung Reda? Ini 7 Cara Efektif Agar Tubuh Tetap Fit
Layanan online ini bisa bisa memantau prakiraan cuaca secara real time melalui smartphone.
Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia
Dalam beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah Indonesia mengalami cuaca yang terasa panas.
BMKG pun menjelaskan penyebab cuaca terasa panas di beberapa wilayah Indonesia diakibatkan pergeseran Matahari ke sisi selatan Indonesia.
"Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sisi selatan, Matahari sekarang itu udah bergeser, di posisi di selatan wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada wartawan pada Senin, 13 Oktober 2025.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Cuaca Panas, Ampuh Cegah Dehidrasi
Pergeseran Matahari mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan mulai jarang.
"Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan. Sehingga inilah yang terasa panas, tidak ada awan yang menutup sinar Matahari langsung," imbuhnya.
Meski demikian, Guswanto menyebut suhu di Indonesia masih berada pada titik normal selama masih berada di 31-34 derajat celsius.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca panas ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia akan mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025.
"Cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mulai mereda akhir Oktober hingga awal November, seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan," kata Dwikorita pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: