Salah dan Van Dijk Menua, Kontrak Mahal Liverpool Jadi Sorotan

Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, bahkan menyebut Van Dijk harus "bercermin", mempertanyakan kepemimpinannya yang dinilai menurun drastis setelah menerima kontrak besar.

Situasi ini mengingatkan pada kasus-kasus seperti Mesut Özil dan Marcus Rashford, di mana kontrak megah justru diikuti penurunan performa.

Kombinasi tekanan finansial dan kenyamanan status bisa menggerus motivasi, bahkan pada pemain bintang.

BACA JUGA:Chelsea Pernah Dituduh Bajak Bintang Muda Leeds, Begini Nasib Michael Woods Sekarang

BACA JUGA:Tempat Menonton Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris 2025/26

Meski demikian, pelatih baru Liverpool, Arne Slot, memilih untuk tetap membela anak asuhnya.

Ia menekankan bahwa tim masih menciptakan peluang dan tidak kehilangan kepercayaan diri, meskipun hasil belum berpihak.

Namun, data berbicara lain, Salah tengah mengalami paceklik gol non-penalti terpanjang dalam kariernya di Liverpool, sementara Van Dijk terus membuat kesalahan krusial di lini belakang.

Keduanya tetap dihormati publik Anfield, tapi bila tren ini berlanjut, Liverpool mungkin harus mengambil keputusan sulit, mengakui bahwa dua ikon mereka tak lagi menjadi tulang punggung, melainkan beban dalam proses regenerasi di era Arne Slot.

Liverpool Kembali Goyah: Rapuh di Belakang, Tumpul di Depan

BACA JUGA:Jelang Liverpool vs MU, Ruben Amorim Bela Bruno Fernandes: Dia Tetap Jadi Penendang Utama!

BACA JUGA:3 Pelatih yang Paling Cepat Dipecat Dalam Sejarah Liga Inggris, Terbaru Ange Postecoglou!

Di bawah komando pelatih baru Arne Slot, Liverpool masih mencari pijakan stabil untuk kembali ke papan atas.

Rentetan hasil buruk, termasuk kekalahan menyakitkan dari Manchester United, menjadi sorotan utama.

Namun lebih dari sekadar lini depan yang mandul, masalah fundamental terletak pada keroposnya lini pertahanan.

Dua pemain yang diharapkan menjadi andalan, Alexander Isak dan Mohamed Salah, justru tampil di bawah standar.

Sumber: