Sanae Takaichi PM Jepang Wanita Pertama Hanya Tunjuk 2 Perempuan dalam Kabinet, Bakal Lebih Tegas?

Sanae Takaichi PM Jepang Wanita Pertama Hanya Tunjuk 2 Perempuan dalam Kabinet, Bakal Lebih Tegas?

Sanae Takaichi, perdana menteri perempuan pertama Jepang, berupaya memenuhi keterwakilan perempuan.--CNN

Takaichi juga menolak seruan untuk mengubah hukum suksesi agar perempuan di keluarga kekaisaran, yang kini kekurangan pewaris laki-laki, dapat menjadi kaisar yang berdaulat.

“Prospek memiliki perdana menteri perempuan pertama tidak membuat saya senang,” kata sosiolog Chizuko Ueno di platform X.

BACA JUGA:Inilah Detik-detik Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak 3 Kali oleh Tetsuya Yamagami di Nara

Bakal Lebih Tegas? 

Ia mengatakan kepemimpinan Takaichi mungkin akan meningkatkan peringkat kesetaraan gender Jepang, “tetapi itu tidak berarti politik Jepang akan menjadi lebih ramah terhadap perempuan.”

Namun, sebagian orang tetap optimistis bahwa penunjukan Takaichi dapat menurunkan hambatan psikologis bagi perempuan untuk terjun ke dunia publik.

“Ada makna besar dalam Takaichi menjadi perdana menteri, dengan dampak yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Naomi Koshi, yang pada 2012 menjadi wali kota perempuan termuda di Jepang pada usia 36 tahun, kepada kantor berita Kyodo.

BACA JUGA:Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak dari Belakang di Nara

Takaichi memang memiliki jumlah anggota parlemen perempuan yang terbatas untuk dipilih menjadi menteri.

Meskipun rekor 73 perempuan terpilih dalam pemilu majelis rendah tahun lalu, mereka hanya mencakup 15,7% dari total 465 anggota parlemen.

Menurut Indeks Kesenjangan Gender Forum Ekonomi Dunia 2025, Jepang menempati peringkat ke-118 dari 148 negara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads