Karyawan Pabrik Ban Michelin di Cikarang Dihantam PHK Massal, Kemenperin Buka Ruang Dialog Tripartit
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, beberapa proses ini sendiri meliputi konsultasi dengan serikat pekerja, penerapan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), serta pemenuhan hak-hak pekerja sesuai regulasi--Bianca Chairunisa
JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam menghadapi kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) masif yang menimpa perusahaan produsen ban ber-merk Michelin, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa para pelaku industri diharapkan dapat ikut serta untuk mengikuti seluruh mekanisme ketenagakerjaan sebelum melakukan PHK.
Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, beberapa proses ini sendiri meliputi konsultasi dengan serikat pekerja, penerapan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), serta pemenuhan hak-hak pekerja sesuai regulasi.
"Kami mendorong dialog tripartit antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja agar setiap keputusan diambil secara adil, terukur, dan mengedepankan kepentingan pekerja,” tutur Febri di Jakarta, pada Senin 3 November 2025.
BACA JUGA:Pabrik Ban Terkenal Michelin di Cikarang PHK Ratusan Karyawan, Kemenperin Panggil Pihak Perusahaan
Untuk memastikan situasi berjalan kondusif, Febri juga menambahkan bahwa Kemenperin sendiri juga sudah menyiapkan langkah-langkah pendampingan, seperti melakukan penilaian kondisi industri dan tenaga kerja bersama pihak terkait.
Selain itu, Kemenperin juga menyusun program reskilling dan upskilling melalui Balai Diklat Industri (BDI) jika dibutuhkan.
Tidak hanya itu, Kemenperin juga memfasilitasi komunikasi antara perusahaan dengan pekerja untuk memastikan proses berjalan sesuai ketentuan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi lain untuk memastikan tidak terjadi eskalasi di lapangan.
"Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak berspekulasi sebelum proses verifikasi selesai. Kemenperin akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut apabila sudah memperoleh data resmi dan lengkap dari pihak terkait," tegas Febri.
Kemenperin Tegaskan Peran Penting Industri Ban
Di sisi lain, Febri juga turut menyatakan bahwa Kemenperin turut memahami bahwa industri ban nasional memiliki peran penting dalam ekosistem otomotif, transportasi, dan manufaktur Indonesia.
Oleh karena itulah, dirinya menekankan bahwa penguatan sektor ini menjadi bagian dari prioritas kebijakan industri nasional.
"Kami memahami adanya tekanan pasar global yang memengaruhi sejumlah segmen industri, termasuk industri ban. Namun, pemerintah tetap berkomitmen menjaga iklim usaha yang sehat, mendorong efisiensi dan inovasi, serta memastikan keberlanjutan investasi di Indonesia,” tegas Febri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: