AHY Temui Prabowo di Istana Hari Ini, Minta Arahan Soal Utang Kereta Cepat Whoosh

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Koordinator bidang Infrastrukfur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Istana Kepresidenan, Senin, 3 November 2025.

AHY mengatakan salah satu yang dibahas pada rapat hari ini yaitu terkait masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

"Ya tentu kita ingin melihat berbagai isu, ya termasuk KCIC Jakarta-Bandung, ada permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga. Ada sejumlah opsi tentu," kata AHY.

BACA JUGA:Budi Arie Singgung Whoosh Hingga Adu Domba Jokowi-Prabowo di Kongres III Projo

BACA JUGA:KPK Tegaskan Penyelidikan Kasus Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh Masih Berjalan

AHY mengatakan di pertemuan ini ia akan melaporkan berbagai hal sekaligus meminta arahan dari Prabowo.

"Iya, tentunya kita ingin mendapatkan sejumlah guidance (arahan) dari Bapak Presiden," beber dia.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan saat ini pemerintah masih mencari skema untuk pembayaran utang kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Pras mengatakan tak menutup kemungkinan pemerintah akan meminta kelonggaran waktu.

BACA JUGA:Kasus Kereta Cepat Whoosh, KPK Tegaskan Pihak Terkait Harus Kooperatif dalam Penyelidikan Dugaan Korupsi

BACA JUGA:DPR RI Dukung KPK Usut Kasus Mark UP Kereta Cepat Whoosh

"Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, juga kemarin di dalam ratas juga itu bagian dari salah satu yang dibicarakan, pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk segala kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran utang," kata Pras, Jumat, 31 Oktober 2025.

Politikus Partai Gerindra ini menyebut Prabowo telah menggelar rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani untuk membahas penyelesaian utang Whoosh.

"Ya, kemarin dibahas, kemudian Pak Airlangga, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," ujarnya.

Sumber: