bannerdiswayaward

Dibantu PNM Urus Legalitas, Ibu Rantiyem Semakin Percaya Diri Wariskan Usaha Batik

Dibantu PNM Urus Legalitas, Ibu Rantiyem Semakin Percaya Diri Wariskan Usaha Batik

Kisah Ibu Rantiyem menjadi bukti bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang modal, tetapi tentang membuka pintu bagi perempuan Indonesia untuk menghidupkan kembali mimpi dan warisan terbaik dalam hidup mereka.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Di balik geliat ekonomi ultra mikro, terselip kisah seorang perempuan tangguh bernama Ibu Rantiyem, nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). 

Kisahnya adalah perjalanan panjang lebih dari 30 tahun, dimulai dari membantu orang tua yang memiliki usaha membatik sejak tahun 1990, hingga kini kembali menghidupkan tradisi itu menjadi sumber penghidupan keluarga.

BACA JUGA:Soal Refly Harun Walkout, Komisi Reformasi Polri: Roy Suryo Berstatus Tersangka Tidak Dianjurkan Hadir

BACA JUGA:Ratusan Penumpang MRT Sempat Terjebak Dalam Rangkaian Kereta Saat Pohon Tumbang

Sejak remaja, Ibu Rantiyem telah mengenal canting. Ia tumbuh di lingkungan keluarga pembatik rumahan dan menghabiskan masa kecilnya membantu orang tua memproses pola, mencelup warna, hingga menjemur kain. 

Kemampuan itu sempat terhenti ketika ia mulai merantau mengikuti suami dan berdagang di pasar demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Selama bertahun-tahun, ia berjualan kecil-kecilan di pasar tradisional. Saat memulai, ia belum memiliki modal yang cukup. 

BACA JUGA:Dukung Program Stimulus Pemerintah, ASDP Beri Diskon Hingga 19% untuk Liburan Akhir Tahun

BACA JUGA:Dramatis! 187 Orang Ada di Ranu Kumbolo Saat Semeru Erupsi, Termasuk Rombongan Kementerian Pariwisata

Hingga kemudian ia bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, memperoleh pembiayaan sekaligus pendampingan usaha. 

Modal pertama tersebut ia manfaatkan untuk memperkuat dagangan pasar, menambah stok, dan memperluas pelanggan.

Setelah melalui pasang surut berjualan di pasar, Ia tergerak untuk kembali ke kemampuan yang pernah dimilikinya sejak kecil yaitu membatik. 

Ia terpikir bahwa keterampilan yang diwariskan orang tua tidak boleh hilang begitu saja. Dengan pendamping PNM Mekaar serta pelatihan yang ia dapatkan, Ibu Rantiyem mulai merintis usaha batik rumahan sebuah langkah yang baginya bukan sekadar bisnis, tetapi upaya meneruskan warisan keluarga.

BACA JUGA:Comeback! Mahalini Gelar Konser di Jakarta 14 Februari 2026

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads