bannerdiswayaward

Rembesan Air Laut di Pantai Mutiara Kian Parah, Warga Tambal Mandiri Tanggul Bocor

Rembesan Air Laut di Pantai Mutiara Kian Parah, Warga Tambal Mandiri Tanggul Bocor

Kondisi tanggul Pantai Mutiara, air laut berada pada ketinggian sekira 2-3 meter di atas permukaan tanah.-Candra Pratama -

JAKARTA, DISWAY.ID — Rembesan air laut di sejumlah titik tanggul Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, belakangan kembali menjadi sorotan.

Fenomena ini memicu kekhawatiran warga, terutama karena bagian timur tanggul kawasan tersebut pernah jebol beberapa tahun lalu.

Pengurus RW 016 bidang keamanan dan ketertiban, Tedy Pratoyo, mengatakan keresahan ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, warga kini memilih turun tangan langsung untuk melakukan perbaikan darurat.

BACA JUGA:Cemas Ancaman Rob, Warga Pantai Mutiara Minta Percepat Pembangunan Tanggul NCICD

“Sepanjang tanggul itu banyak rembesan. Kita perbaikan mandiri, ada tambal-tambal tanggul yang bocor. Pihak RW juga sudah rutin koordinasi dengan Pemprov,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Rembesan air laut dan rob yang kerap muncul saat pasang purnama turut memutus rutinitas harian warga.

Menurut Tedy, dampaknya sangat terasa—mulai dari aktivitas kerja yang terhenti hingga kerugian material.

“Kalau dampak ke warga udah otomatis. Aktivitas terhenti, kerugian material banyak, aktivitas juga gak bisa normal karena orang harus kerja. Banyak dampaknya, Pak,” tuturnya.

Ia menambahkan, masalah ini bukan kejadian baru. Pada sekitar tahun 2020, bagian timur tanggul sempat jebol dan menyebabkan banjir setinggi 1,5 hingga 2 meter di kawasan kavling darat.

Selain ancaman jebol, warga juga harus menghadapi rob harian dan puncak pasang pada momen tertentu, salah satunya saat bulan purnama.

“Setiap hari ada pasang-surut, tetapi ada puncaknya. Biasanya pada saat bulan purnama, dan itu gak tentu tingginya,” jelas Tedy.

BACA JUGA:Tanggul NCICD di Pantai Mutiara Rembes, DKI Jakarta Lanjutkan Pembangunan 530 Meter pada 2025–2027

Ia menduga penurunan muka tanah menjadi faktor utama kenaikan risiko rembesan dan luapan air laut.

“Tanah itu turun sekitar 10 cm kalau gak salah. Otomatis air laut setiap beberapa waktu pasti naik,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads