Perbedaan Sheet Mask, Clay Mask dan Sleeping Mask yang Wajib Diketahui Pemula, Jangan Salah Pilih!

Masker yang biasanya terbuat dari katun, selulosa atau hydrogel ini direndam dalam cairan essence atau serum dengan konsentrasi tinggi.

Jika kamu ingin memiliki kulit glowing secara instan sebelum acara penting atau ketika kulit sudah terasa kering setelah seharian di ruangan AC, maka bisa gunakan sheet mask karena umumnya mengandung Hyluronic Acid, Ceramide atau Vitamin C.

2. Clay Mask

Berbeda dengan sheet mask, untuk clay mask ini adalah masker wajah bilas yang berbahan dasar tanah liat alami seperti Kaolin atau Bentonite.

Fokus clay mask ini bekerja sebagai deep cleansing atau pembersihan mendalam.

BACA JUGA:Kenali 4 Fungsi Micellar Water untuk Kulit Wajah, Bukan Cuma Pembersih Makeup

Tekstur yang seperti tanah liat itu memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan minyak (sebum) dan menarik kotoran yang menyumbat di pori-pori.

Jika rutin menggunakan clay mask ini bisa membantu untuk mengecilkan pori-pori dan mencegah komedo.

Namun, perlu dicatat karena masker ini sifatnya menyerap minyak, maka tidak cocok untuk pemilik kulit kering dan sensitif.

Penggunaan masker wajah ini bisa dipakai 1-2 kali seminggu untuk yang punya tipe kulit berminyak.

Apabila pemilik kulit kering ingin menggunakan clay mask, maka sebaiknya dibatasi pemakaiannya tidak lebih dari 1 kali seminggu agar kulit wajah tidak makin kering.

BACA JUGA:Ini 5 Skincare yang Wajib Dipakai saat Musim Hujan, Jangan Skip Nomor 3!

3. Sleeping Mask

Sleeping mask ini teksturnya seperti krim atau gel yang pemakaiannya dengan cara dioles ke seluruh kulit wajah.

Tunggu hingga masker diserap kulit dan mengering dengan sendirinya.

Biasanya, masker wajah ini baru dibersihkan keesokan paginya.

Sleeping mask juga mampu untuk melembapkan kulit jadi lebih baik dibanding dengan menggunakan krim malam yang cepat menguap.

Sumber: