bannerdiswayaward

Dompet Dhuafa Waspada Salurkan 10.000 Liter Air Bersih Bagi Ratusan Kepala Keluarga

Dompet Dhuafa Waspada Salurkan 10.000 Liter Air Bersih Bagi Ratusan Kepala Keluarga

Dompet Dhuafa melalui Cabang Waspada terus menyalurkan bantuan berupa 10.000 liter air bersih untuk ratusan Kepala Keluarga (KK).--Dompet Dhuafa

JAKARTA, DISWAY.ID - Hingga 30 November 2025, Dompet Dhuafa melalui Cabang Waspada terus menyalurkan bantuan berupa 10.000 liter air bersih untuk ratusan Kepala Keluarga (KK).

Banjir dipicu oleh curah hujan ekstrem dan luapan tiga sungai utama (Deli, Babura, dan Belawan).

Pada Kamis, ketinggian air di beberapa titik terparah sempat mencapai dada orang dewasa, melumpuhkan wilayah terutama Kelurahan Karang Berombak.

“Distribusi 10.000 liter air bersih dari DDW difokuskan pada empat lokasi prioritas, dengan total 228 KK sebagai penerima manfaat langsung. Titik-titik distribusi tersebut mencakup: RS Sufina Aziz, Masjid Nurul Islam, Masjid As-Syafi’iyyah, dan pemukiman warga di Jln. Karya Gg. Maruto, Medan Barat,”ujar Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada.

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Bangun Pos Respons Bencana di Sejumlah Titik Banjir dan Longsor Sumatera

Selain air bersih, Dompet Dhuafa Waspada juga mendirikan dua Pos Hangat di Jalan Karya dan Masjid Nurul Islam, serta menyalurkan 100 paket makanan siap saji untuk membantu warga di Kelurahan Medan Barat.

Per hari ini, Jumat 28 November, banjir di sebagian besar wilayah Medan dilaporkan telah mulai surut, dan aliran listrik berangsur-angsur pulih.

Namun, menurut Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman, tantangan distribusi logistik dan pemulihan masih terus dilakukan.

BACA JUGA:Pos Gizi Dorong Penurunan Stunting, Dompet Dhuafa Sabet Penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards

“Hari ini, di Kota Medan banjir sudah mulai surut. Tim respon kloter kedua dari Dompet Dhuafa Waspada bergerak ke Sibolga sore ini dengan durasi perjalanan 12 jam, insyaallah sampai lokasi besok pagi,” ujar Sulaiman.

Banjir Medan juga dipicu oleh masalah infrastruktur seperti pendangkalan sungai, drainase yang tidak memadai, serta alih fungsi lahan.

Laporan BPBD mencatat, selain kelumpuhan aktivitas dan terganggunya jalur transportasi, bencana banjir dan longsor di Sumatra Utara secara keseluruhan telah menyebabkan 47 orang meninggal dunia.

BACA JUGA:#IndonesiaBicaraBaik, Perhumas Bersama Dompet Dhuafa Ungkap Ancaman Sosial Media terhadap Psikososial Hingga Masa Depan Anak

Selain itu bencana hidrometeorologi juga melanda 13 daerah tingkat kabupaten/kota di Sumatra Utara (Sumut) dalam beberapa hari terakhir, menandakan skala bencana yang sangat luas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads