Jurusan Kuliah yang Paling Dicari Industri Crypto, Paham Literasi Keuangan Bikin Karier Lebih Cerah
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Investortrust.id menggelar program Pintu Goes to Campus di Universitas Bina Nusantara (Binus), mengangkat tema “Kripto untuk Mahasiswa: Melek Ilmu Cuan Mengalir”.--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Industri aset digital terus tumbuh pesat.
Laporan CoinLaw 2025 mencatat pengguna crypto global meningkat 34% menjadi 580 juta orang, dengan mayoritas berada di rentang usia 18-34 tahun, kelompok yang sama dengan mahasiswa Indonesia saat ini.
Kondisi ini membuat literasi digital dan keuangan menjadi kebutuhan mendasar bagi generasi muda yang ingin terjun ke industri crypto.
BACA JUGA:Resmi! Raksasa Investasi AS Robinhood Masuk Indonesia, Siap Kuasai Pasar Modal dan Crypto
Melihat potensi itu, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Investortrust.id menggelar program Pintu Goes to Campus di Universitas Bina Nusantara (Binus), mengangkat tema “Kripto untuk Mahasiswa: Melek Ilmu Cuan Mengalir”.
Lebih dari 200 mahasiswa hadir untuk belajar langsung tentang manfaat, risiko, hingga peluang karier di dunia aset digital.
Literasi Jadi Syarat Utama Sebelum Terjun ke Crypto
Kepala Direktorat Perizinan dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Catur Karyanto Pilih, menegaskan pentingnya pondasi literasi sebelum mulai berinvestasi.
“Literasi digital dan literasi keuangan menjadi syarat utama sebelum terjun ke dunia aset crypto. Pemahaman literasi yang kuat membantu masyarakat mengenali manfaat dan risiko sehingga dapat memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak,” ujarnya.
BACA JUGA:Khusus Trader Crypto, Ini Cara Ikut Kompetisi Trading Berhadiah Rp300 Juta
Catur juga mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan.
“Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mendorong orang lain menggunakan layanan keuangan digital dengan tepat," jelasnya.
Dosen Universitas Bina Nusantara, Dr. Hugo Prasetyo W S.Si., MM, menjelaskan bahwa kampus kini memfasilitasi mahasiswa yang ingin mendalami dunia blockchain dan crypto secara lebih terstruktur.
“Binus memiliki kurikulum terintegrasi. Teman-teman yang mau tahu crypto bisa belajar coding di crypto science. Dari sisi finance, bisa belajar di bagian keuangan. Bahkan kami memiliki Beehive, laboratorium khusus cryptocurrency, hingga Binus Blockchain dan Crypto Club,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: