Paul Scholes Kritik Keras Formasi 3-4-3 Ruben Amorim, Bertentangan DNA di Manchester United

Paul Scholes Kritik Keras Formasi 3-4-3 Ruben Amorim, Bertentangan DNA di Manchester United

Legenda Manchester United, Paul Scholes, melontarkan kritik tajam terhadap pendekatan taktik Ruben Amorim yang dinilainya tidak sejalan dengan identitas klub-Tangkapan Layar [email protected]

JAKARTA, DISWAY.ID -- Legenda Manchester United, Paul Scholes, melontarkan kritik tajam terhadap pendekatan taktik Ruben Amorim yang dinilainya tidak sejalan dengan identitas klub.

Fokus utama kritik Scholes tertuju pada penggunaan formasi 3-4-3, yang menurutnya justru menghambat perkembangan pemain berbakat seperti Kobbie Mainoo.

Meski Amorim mengawali masa jabatannya dengan hasil menjanjikan, termasuk kemenangan bersejarah di Anfield untuk pertama kalinya sejak 2016.

BACA JUGA:Wirtz dan Formasi Berlian 4-4-2: Kunci Taktik Baru Liverpool Jelang Hadapi Brighton

BACA JUGA:Kemarahan Mohamed Salah terhadap Liverpool: Transfer Wirtz dan Kontrak Rekor Jadi Pemicu Utama

Serta raihan penghargaan Manajer Terbaik Bulan Oktober, Scholes tetap menilai pelatih asal Portugal tersebut bukan sosok yang tepat untuk memimpin Setan Merah.

Bertentangan dengan DNA Manchester United

Scholes menilai sistem tiga bek tengah yang konsisten digunakan Amorim bertolak belakang dengan tradisi permainan menyerang Manchester United.

Dalam podcast The Good, The Bad, The Football, mantan gelandang Inggris itu bahkan menyebut manajemen klub saat ini tidak memahami DNA United ketika menunjuk Amorim.

Menurutnya, Manchester United identik dengan permainan agresif, penuh risiko, dan menghibur, ciri yang selama puluhan tahun diwujudkan melalui formasi klasik seperti 4-4-2 atau 4-4-1-1.

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Pekan ke-16 Liga Inggris 2025/2026: Duel Chelsea vs Everton Hingga Big Match MU

BACA JUGA:Chelsea Target Prioritas Baru! Tawaran 60 juta Euro Bintang RB Leipzig, The Blues Gaet Wonderkid Burkina Faso

“Menurut saya, manajer ini tidak memahami Manchester United, titik. Klub ini tentang risiko dan hiburan. Para suporter harus dibuat tegang dan bersemangat. Harus ada pemain sayap yang berani menggiring bola, tembakan ke gawang, dan kualitas teknik. Tapi sekarang semua itu tidak terlihat,” ujar Scholes.

Ia juga mengkritik keputusan manajemen klub, termasuk Omar Berrada dan Jason Wilcox, yang dianggapnya tidak memahami karakter United meski kompeten di bidangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads