Kuliner dan Fashion Jadi Andalan Indonesia Go Global, Ekspor Ekraf Dibidik 27,85 Miliar Dolar AS
Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa ekonomi kreatif kini telah bertransformasi dari sektor potensial menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak nyata.--Disway
Pada sektor kuliner, pemerintah mendorong pengembangan potensi daerah melalui program Desa Kreatif yang berfokus pada subsektor kuliner.
Program ini bertujuan membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis desa agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di kota besar, melainkan menyebar ke daerah.
Upaya globalisasi kuliner juga diperkuat melalui program Spice Up the World, yang memanfaatkan kekayaan rempah-rempah Nusantara sebagai pintu masuk diplomasi rasa.
Program ini tidak hanya mendorong pembukaan restoran Indonesia di luar negeri, tetapi juga memperluas ekspor produk pangan dan bumbu khas Indonesia.
Pemerintah menggandeng Kementerian Perdagangan serta perwakilan Indonesia di luar negeri, termasuk KJRI, untuk melakukan pendampingan langsung kepada pelaku usaha.
Sementara pada subsektor fashion, pemerintah menargetkan peningkatan transaksi business-to-business (B2B) melalui berbagai pameran dan fashion show internasional.
Pendekatan ini dilakukan dengan mempertemukan desainer lokal dengan buyer dan perancang global, sekaligus memperkuat posisi fashion Indonesia di pasar internasional.
BACA JUGA:Chet Renatta Berbagi KreaChiz Kuliner Keju dari Cilok Keju, Baso Aci, Hingga Cimol Crispy
Tak hanya ekspor, penguatan ekosistem juga diarahkan pada peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Kemenekraf menjalankan pelatihan digital marketing, penguatan konten kreatif melalui program Content to the Next Level, serta pengembangan laboratorium kreatif untuk mendukung pekerja kreatif dan ekonomi gig di kawasan perkotaan.
Di sisi pembiayaan, pemerintah mendorong akses permodalan melalui IP Financing, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan skema kredit komersial berbasis kekayaan intelektual. Langkah ini dinilai krusial agar pelaku kuliner dan fashion memiliki daya tahan serta mampu naik kelas di pasar global.
Teuku Riefky menegaskan, seluruh program tersebut dijalankan secara kolaboratif lintas kementerian dan lembaga, sejalan dengan semangat promosi nasional seperti Wonderful Indonesia.
“Dengan semangat kolaborasi, kita ingin kuliner dan fashion Indonesia tidak hanya dikenal, tetapi juga memberi dampak nyata bagi perekonomian nasional,” pungkasnya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: