Pondok Rangkul, Upaya Memulihkan Luka Batin Pascabanjir Batangtoru
Anak-anak kembali bermain dan tertawa, para ibu berkumpul dan berbagi cerita, sementara keluarga menemukan ruang untuk saling menguatkan setelah masa-masa sulit yang mereka lalui di Pondok Rangkul, Kebun Hapesong, Batangtoru.-dok disway-
Program yang dijalankan mencakup psychological first aid (PFA), kegiatan pemulihan trauma anak, pendampingan ibu dan keluarga, ruang bermain edukatif, hingga sesi pemulihan berbasis komunitas. Seluruh rangkaian itu direncanakan berlangsung selama enam bulan.
Peluncuran Pondok Rangkul diawali dengan peninjauan Direktur Utama PalmCo ke sejumlah fasilitas pendukung pengungsian, seperti mushala yang difungsikan sebagai ruang aman, klinik darurat, posko tanggap darurat, dan dapur umum.
Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi seiring dimulainya fase pemulihan.
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Nelwan Harahap mengapresiasi kolaborasi antara dunia usaha dan lembaga profesional dalam program ini. Menurut dia, pemulihan pengungsi tidak boleh berhenti pada fase darurat.
“Sinergi seperti ini penting agar penanganan bencana menyentuh aspek kemanusiaan yang paling mendasar, termasuk kesehatan mental dan sosial masyarakat,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari tingkat desa. Kepala Desa Lobu Uhom menuturkan bahwa kehadiran Pondok Rangkul memberi dampak nyata bagi warganya.
BACA JUGA:Prestasi di QCC Transporter 2025, PT Tristar Transindo Perkuat Posisi di Industri Logistik Halal
“Anak-anak kembali tersenyum, para ibu merasa didengar, dan warga punya tempat untuk saling menguatkan. Ini sangat berarti bagi kami,” katanya.
Nuansa pemulihan itu kian terasa ketika peresmian Pondok Rangkul dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu. Dalam suasana dialog yang hangat, Jatmiko berdiskusi dengan para ibu dan anak-anak tentang pengalaman mereka melewati masa bencana.
Lebih dari 200 anak hadir dalam kegiatan tersebut, mengikuti interaksi yang dirancang untuk menumbuhkan kembali rasa aman dan kebahagiaan.
Menutup rangkaian acara, Jatmiko menegaskan bahwa Pondok Rangkul diharapkan menjadi titik awal bagi bangkitnya kembali kehidupan warga Batangtoru.
“Ruang ini adalah simbol bahwa tidak ada yang sendirian menghadapi masa sulit. Dari sini, kami berharap pemulihan dapat tumbuh dan berlanjut,” ujarnya.
Di tengah luka akibat bencana, Pondok Rangkul menjadi pengingat bahwa pemulihan sejati juga lahir dari perhatian, empati, dan keberpihakan pada ketahanan manusia—terutama para ibu dan anak yang kerap menjadi penopang keluarga di masa krisis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: