Siap-Siap! Harga Emas Bakal Naik 15% di 2026, Perak Tembus 30%
emas akan naik 8%–15%, sementara perak diperkirakan bertambah 20%–35% hingga 2026.-Wirestcok-Freepik
Banyak pihak menunjuk ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada 2026, ketidakpastian tarif, dan meningkatnya risiko geopolitik sebagai pendorong reli—meski sebagian lainnya menilai kebijakan China yang mewajibkan lisensi pemerintah bagi perusahaan pengekspor perak mulai 1 Januari 2026 sebagai faktor utama.
“Harga perak meledak akibat kekurangan pasokan global yang parah,” tulis analis dari Bull Theory di X.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari ini 18 Desember 2025 Melonjak Naik Rp17.000 Per Gram, Cek di Sini
“Pasar fisik tak lagi mampu memenuhi lonjakan permintaan. Perak tidak reli karena ketakutan, melainkan karena tekanan pasokan nyata yang terjadi secara real time.”
Reli perak dan emas juga disebut sebagai faktor bullish bagi harga bitcoin menuju 2026.
“Lonjakan harga emas spot di atas US$4.500 per ons dan perak yang menembus kisaran US$71–US$72, mendorongnya ke posisi aset terbesar keempat dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, mencerminkan pergeseran yang jelas menuju aset lindung nilai di tengah likuiditas yang mengetat dan volatilitas tinggi di pasar berisiko,” kata Ryan Lee, kepala analis di bursa Bitget, dalam komentar email.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini 17 November 2025, Naik Tipis Jadi Rp2.351.000 per Gram
“Pergerakan ini menandakan ketidakpastian makro yang lebih dalam dan berpotensi berlanjut hingga 2026, saat investor melakukan lindung nilai terhadap risiko inflasi yang persisten, ketegangan geopolitik, dan prospek pertumbuhan yang tidak merata. Yang penting, kekuatan logam mulia ini turut memengaruhi sentimen aset digital. Ketika emas dan perak kembali menarik modal, narasi bitcoin sebagai ‘emas digital’ kembali menguat, memposisikan kripto sebagai penyimpan nilai alternatif, bukan sekadar aset spekulatif. Secara historis, reli komoditas yang berkelanjutan kerap beriringan dengan minat baru terhadap kripto, dan dinamika ini dapat memicu pemulihan yang lebih luas di pasar aset digital.”
Mundada juga menyoroti ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed pada 2026, gejolak geopolitik, serta de-dolarisasi ketika bank sentral mendiversifikasi cadangan menjauh dari dolar AS.
“Kita sedang memasuki era moneter baru yang multipolar,” tulis Mundada.
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam Hari ini 8 Desember 2025, Naik atau Turun?
Sejumlah komentator lain juga menggemakan peringatan tentang kemunduran dolar AS, bahkan dengan nada yang lebih ekstrem.
“Masa kejayaan ‘King Dollar’ akan segera berakhir,” tulis Peter Schiff, ekonom dan ahli strategi global Euro Pacific, di X.
“Emas akan mengambil alih takhta sebagai aset cadangan utama bank sentral. Artinya dolar AS akan anjlok terhadap mata uang fiat lain, dan ‘kenikmatan gratis’ Amerika dalam sistem global akan berakhir. Bersiaplah menghadapi keruntuhan ekonomi bersejarah.”
BACA JUGA:Harga Emas Antam Terbaru Hari ini 17 Desember 2025, Naik Rp6.000 Per Gram
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: