BACA JUGA:Update Covid-19: Hari Ini 19 Pasien Wafat, Jakarta Tetap Menjadi Episentrum Sebaran Terbesar
Sebagian besar kasus ini telah terdeteksi di Inggris dan AS yang memiliki sistem pengawasan kesehatan paling ketat di dunia.
WHO menginformasikan bahwa satu kematian di Amerika dan Indonesia masih dalam penyelidikan dan sebanyak 18 dari anak-anak membutuhkan transplantasi hati.
Dari kasus yang terjadi, yang menybabakan kebingungan karena dari semua kasus tidak ada yang dinyatakan positif virus penyebab hepatitis seperti biasanya.
Akan tetapi para ilmuan juga mencurigai bahwa bisa jadi virus yang biasanya menyebabkan flu biasa atau adenovirus juga dapat menjadi penyebab dari hepatitis misterius ini.
Selaku M.Kes (ASLI, dari UGM) Saya mendesak Pemerintah, cq Kemenkes agar SERIUS menangani "Hepatitis Misterius" yg mulai diblow-up Media2.
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) May 5, 2022
Sampaikan dgn BENAR & BIJAK Preventif & Kuratifnya, sbgmn Varian A,B,C,D,E,G lama.
Jangan malah Rakyat merasa di-TEROR / dibuat BISNIS
AMBYAR https://t.co/OcNxhbTSvT pic.twitter.com/nBDJgAjaMG
BACA JUGA:Mau Puasa Syawal? Berikut Tata Caranya Menurut Ulama Syafi'iyah
Dilansir dari dailymail.com, terdapat sejumlah teori mengapa virus yang biasanya tidak berbahaya menyebabkan penyakit kritis pada anak-anak muda yang sebelumnya sehat
Kepala kesehatan Inggris percaya bahwa adenovirus mungkin menjadi salah satu penyebab dari munculnya hepatitis misterius ini.
Dari 145 anak terserang hepatitis misterius di Inggris, sebagian besar dalam rentang usia 4 tahun ke bawah, di mana awalnya mereka menderita diare dan mual serta diikuti oleh penyakit kuning.
BACA JUGA:Mengerikan! Oklahoma dan Texas Diterjang Tornado, Puluhan Rumah Rata Dengan Tanah
Namun Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan bahwa gejala yang dialami bukan merupakan tanda seorang terkena adenovirus.
Bahwa mereka juga mencurigai bahwa hepatitis misterius ini merupakan mutase dari Covid.
UKHSA juga mengunkapkan bahwa isolasi yang dilakukan beberapa waktu lalu juga berdampak pada penurunan kekebalan tubuh pada anak-anak dan membuat mereka lebih rentan terhadap virus atau versi adenovirus yang bermutasi.