Badan Bank Tanah: Harapan Baru untuk Pemerataan Tanah dan Kesejahteraan Rakyat

Badan Bank Tanah: Harapan Baru untuk Pemerataan Tanah dan Kesejahteraan Rakyat

Pembentukan Badan Bank Tanah di Indonesia merupakan langkah penting untuk mengelola dan menjaga keberlanjutan penggunaan tanah secara lebih terstruktur dan efisien-Disway.id/Sabrina Hutajulu-

BANDUNG, DISWAY.ID - Pembentukan Badan Bank Tanah di Indonesia merupakan langkah penting untuk mengelola dan menjaga keberlanjutan penggunaan tanah secara lebih terstruktur dan efisien. 

Hal ini diungkapkan dalam penjelasan mengenai urgensi lembaga tersebut, yang kini menjadi bagian penting dalam tata kelola pertanahan di Indonesia.

BACA JUGA:Badan Bank Tanah Raih 14 Ribu Hektare untuk Rakyat, Tutup Tahun 2024 dengan Mencatatkan Rekor

BACA JUGA:Badan Bank Tanah dan Pengembang Kolaborasi Bangun Rumah MBR Berkonsep Green Building

"Kenapa perlu didirikan Badan Bank Tanah? Karena sebelumnya kita belum memiliki lembaga yang secara khusus mengelola tanah dan menjamin keberlanjutan pengelolaannya seperti di negara lain," ujar Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja  dalam acara Media Gathering “Kinerja 2024 dan Outlook 2025” di Bandung, dikutip Sabtu 18 Januari 2025.

Badan Bank Tanah memiliki fungsi strategis, salah satunya adalah menjamin ketersediaan lahan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan masyarakat, pemerintah, hingga investor. 

Uniknya, lembaga ini memiliki fungsi sosial yang signifikan, dengan alokasi 30 persen dari lahan yang dikelola untuk program reforma agraria dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Ini untuk semuanya. Ada fungsi sosialnya. Untuk reforma agraria, MBR, investor, pemerintah, dan kepentingan umum lainnya," jelasnya.

BACA JUGA:Di Luar Dugaan, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Gak Tahu Siapa Pemilik Pagar Laut: Itu Rezimnya di Lautan

Selain itu, Badan Bank Tanah diharapkan dapat mendukung berbagai program prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada ketersediaan lahan. 

Ditekankan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas (capacity building) juga menjadi kunci utama. 

Dengan demikian, masyarakat miskin tidak hanya bergantung pada lahan yang diberikan, tetapi juga mampu mengoptimalkan manfaatnya.

"Pemberdayaan masyarakat itu penting. Tidak hanya pasif mengandalkan tanah, tetapi juga diberikan capacity building dan dukungan yang sesuai," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads