JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tepa bersikukuh menolak Finlandia dan Swedia menjadi anggota Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menurut Erdogan, Finlandia dan Swedia dituduh melindungi pemberontak Kurdi.
Terlebih, Finlandia dan Swedia menampung dan membiayai "teroris" hingga memasok mereka dengan senjata.
BACA JUGA:Mengenal Laser Zadira, Senjata Mematikan Milik Rusia di Perang Ukraina, Bagaimana Cara Kerjanya?
Sementara Turki memberi label pemberontak Kurdi sebagai teroris dan negara yang melindungi mereka sebagai sponsor teroris.
"NATO adalah aliansi keamanan dan kami tidak dapat menerima teroris berada di dalamnya," tegas Erdogan seperti dikutip Reuters.
Erdogan kembali menegaskan, jangan berharap ada perubahan dari Turki jika permintaan mereka tak dipenuhi.
Salah satu permintaan itu adalah pelarangan organisasi Kurdi separatis Turki di Swedia dan Finlandia.
Turki juga meminta kedua negara itu melakukan ekstradisi para pemberontak Kurdi.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Yahya Ali, Wasit Kontroversi Pimpin Laga Indonesia vs Thailand
Erdogan juga menyinggung tokoh-tokoh politik hingga aktivis yang dituding terkait upaya kudeta gagal pada 2016 dan lari ke luar negeri, termasuk Finlandia dan Swedia.
"Kami telah mengatakan kepada sekutu bahwa kami tetap akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia. Dan itu akan tetap seperti itu," kata Erdogan dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya.
Erdogan juga mengatakan, delegasi Finlandia dan Swedia tidak usah repot-repot berkunjung ke Ankara untuk melobi Turki agar melunak soal keanggotaan mereka di NATO.