RAMALLAH, DISWAY.ID - Odeh Mohammad Odeh, remaja berusia 17 tewas setelah ditembak militer rezim Zionis Israel di sebuah desa di barat Ramallah, Palestina.
Selama beberapa pekan terakhir, serangan militer Israel terhadap warga Palestina meningkat drastis, dan tentara Israel secara langsung menambaki warga Palestina.
Dikutip Disway.id dari Palestine al-Youm, Odeh Mohammad Odeh merupakan warga Desa Al-Midya di barat Ramallah. Ia gugur pada Jumat 3 Juni 2022 beberapa menit setelah mengalami luka parah akibat tembakan tentara Zionis Israel.
BACA JUGA:Ayatullah Khamenei Titip Pesan ke Paus Fransiskus, Ini Tentang Palestina
Berdasarkan laporan Bulan Sabit Palestina, Mohammad Odeh mengalami luka tembak di dada. Sementara itu, seorang pemuda Palestina berusia 29 tahun juga dilaporkan terluka sehari sebelumuan.
Penyerangan militer Zionis ke Kamp al-Dheisheh di selatan Bethlehem mendapat perlawanan dari warga setempat. Ini dipicu dengan arak-arakan warga Israel dengan menghina Nabi Muhammad SAW seraya mengibarkan bendera Israel.
Bentrok pecah juga mengakibatkan seorang pemuda Palestina berusia 24 tahun dilaporkan tewas selama bentrokan di distrik Ya'bad di Jenin.
Bahkan tentara Israel menembak mati seorang perempuan 31 tahun oleh tentara zionis di pintu masuk Kamp al-Aroub di selatan al-Khalil.
BACA JUGA:Pembebasan Palestina Kembali Dibahas Tapi Anggota DPR Batal ke Jalur Gaza, Ini Alasannya
Israel Diambang Kehancuran
Sementara itu Mantan Direktur Dinas Intelijen Rezim Zionis Israel, Mossad mengatakan, Israel sekarang sedang dibayangi perpecahan, dan masuk ke dalam fase menghancurkan diri sendiri.
Seperti dikutip Kanal 7 TV Israel menuturkan, setelah empat periode pemilu, dan pembentukan kabinet mayoritas di Knesset, masih saja ada orang-orang yang tidak mengakui secara resmi Naftali Bennett sebagai Perdana Menteri Israel.
“Para penentang kabinet Naftali Bennett, menolak seluruh aturan yang disampaikan koalisi pemerintah di Knesset, dan tujuan final mereka adalah melumpuhkan cabinet,” kata dia.
Sehubungan dengan Pawai Bendera yang digelar minggu lalu oleh para pemukim Zionis, di Baitul Maqdis, Pardo menegaskan Israel diragukan dapat memerintah di bagian lama Al Quds.
BACA JUGA:Sedikitnya 200 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Zionis di Kawasan Masjid Al-Aqsa