BACA JUGA:Presiden Jokowi Larang Instansi Pemerintahan Gunakan Produk Ini, ‘Bodoh Sekali Kita’
BACA JUGA:Rusuk Kiri Iko Uwais Ditendang Rudi, Buat Laporan Balik ke Polisi
"Howitzer pertama akan dikirim ke Ukraina setelah selesainya pelatihan menerima pengiriman dari pabrik," katanya Lambrecht.
Lambrecht juga menambahkan bahwa jadwal pengiriman ini tidak akan dipublish demi keamanan.
“Kyiv membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank, dan 1.000 drone di antara senjata berat lainnya,” jelas Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.
Saat ini militer Rusia dikabarkan tengah melanjutkan operasi serangan di Zona Operasional Timur dengan meluncurkan rudal dan serangan udara ke fasilitas infrastruktur di seluruh Ukraina.
BACA JUGA:Guntur Romli Murka Foto Patung Buddha Mirip Jokowi Disebar Roy Suryo: Merasa Kebal...
BACA JUGA:Pecinan Petak Enam Glodok Ikut Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022
Selain itu, Rusia juga menyiagakan lima kapal induk rudal jelajah Kalibr di Laut Hitam.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan, pasukan Rusia telah menembaki Wilayah Sumy dengan sistem mortir, serta menyerang wilayah tersebut dengan amunisi, menjatuhkan kendaraan udara tak berawak (UAV).
Serangan itu menyebabkan satu orang tewas dan dua luka-luka akibat ledakan.
Sekitar pukul 14.00, UAV musuh menjatuhkan amunisi (granat berpeluncur roket) ke komunitas Velyka Pysarivka.