BACA JUGA:Wow! Penelitian Ungkap Fakta Gurita Punya Gen Kecerdasan Mirip Seperti Manusia, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Mahasiswi Pukul dan Coba Rebut Senjata Petugas Karena Lawan Arus Ditetapkan Tersangka
"Sehingga ketika di Indonesia ini sudah melakukan rukyatul hilal, sudah mau melihat hilal, ketika tenggelamnya matahari di Arab Saudi belum. Lalu 4 jam kemudian setelah Indonesia, sehingga ketika kemarin ini perukyat-perukyat dalam naungan Kementerian Agama Indonesia ini melihat bulan, mereka tidak berhasil melihat bulan, sehingga ditetapkan bahwa tanggal 1 Zulhijah ini mulai tanggal 1 Juli 2022," tuturnya.
Lalu kenapa Arab Saudi justru melihat hilal lebih cepat dari Indonesia? Gus Ahong mengatakan bahwa posisi bulan semakin ke barat posisi bulan akan semakin tinggi.
Sehingga para perukyat Arab Saudi melihat hilal yang mana bulan semakin tinggi maka terlihat (hilalnya). Maka pemerintah Arab Saudi menetapkan tanggal 1 Zulhijah mulai dari tanggl 1 Juli 2022 dan Idul Adha pada tanggal 9 Juli 2022.
"Jadi ini hal lumrah, karena selisih sekali lagi antara Indonesia dengan Arab Saudi adalah 4 jam," pungkas Gus Ahong.
BACA JUGA:Luhut ‘Ngegas’ Minta Zulhas dan Jajarannya Percepat Ekspor Minyak Sawit Mentah, Kok Buru-buru Opung?
BACA JUGA:Mantan Kades Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Bujuk Rp 50 Ribu Agar Tutup Mulut
Gus Ahong lanjut menjelaskan lagi untuk menjawab pertanyaan terkait dengan umat muslim harusnya ikut mana, Indonesia atau Arab Saudi?
Ia menuturkan, dalam penentuan waktu ibadah atau awal bulan komariyah jelas mengikuti waktu negara setempat.
"Sehingga kalau di Indonesia tidak terlihat, maka hari raya Idul Adha-nya 10 Juli maka kita mengikuti pemerintah Indonesia, karena tempat tinggal dan hidup kita di Indonesia," paparnya.
"Jadi nggak usah bingung, ini sudah lumarah," ucapnya menambahkan.
BACA JUGA:Grand Prix Inggris: Carlos Sainz Kandaskan Dominasi Hamilton di Sirkuit Silverstone
Lebih lanjut, Gus Ahong juga memaparkan soal Muhammadiyah yang hari raya Idul Adha-nya bersamaan dengan Arab Saudi yakni tanggal 9 Juli dan bukan 10 Juli 2022.
Gus Ahong menyebut bahwa perhitungan Muhammadiyah biasanya mengikuti perhitungan hisab.