Wow! Penelitian Ungkap Fakta Gurita Punya Gen Kecerdasan Mirip Seperti Manusia, Begini Penjelasannya
Gen Kecerdasan Gurita Mirip Manusia-Schmidt Ocean Institute--
JAKARTA, DISWAY.ID - Gurita adalah mahkluk hidup yang luar biasa dengan otak yang sangat kompleks serta mmeiliki kemampuan kognitif yang unik di antara hewan invertebrata.
Dalam hal ini, gurita memiliki lebih banyak kesamaan dengan vertebrata daripada dengan invertebrata.
Kompleksitas saraf dan kognitif hewan-hewan ini dapat berasal dari analogi molekuler dengan otak manusia, seperti yang ditemukan oleh makalah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di BMC Biology dan dikoordinasikan oleh Remo Sanges dari SISSA dari Trieste dan oleh Graziano Fiorito dari Stazione Zoologica Anton Dohrn dari Naples.
BACA JUGA:Mahasiswi Pukul dan Coba Rebut Senjata Petugas Karena Lawan Arus Ditetapkan Tersangka
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino Masuk ke Proses Ini, Bosar Pasaribu: Tahap Awal Ditargetkan...
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 'gen pelompat' yang sama aktif baik di otak manusia maupun di otak dua spesies, Octopus vulgaris, gurita biasa, dan Octopus bimaculoides, gurita California.
Dengan adanya hal itu, maka sebuah penemuan yang dapat membantu kita memahami rahasia kecerdasan organisme yang menakjubkan ini.
Urutan genom manusia mengungkapkan pada awal tahun 2001 bahwa lebih dari 45% terdiri dari urutan yang disebut transposon, yang disebut 'gen lompat' yang, melalui mekanisme copy-and-paste atau cut-and-paste molekul, dapat 'bergerak' dari satu titik ke titik lain dari genom individu, mengacak atau menggandakan.
Dilansir dari laman, Sciencedaily, dalam kebanyakan kasus, elemen seluler ini tetap diam karena mereka tidak memiliki efek yang terlihat dan kehilangan kemampuan untuk bergerak.
BACA JUGA:Ulangi Aksinya Dua Pria Babak Belur Kepergok Curi Motor oleh Warga
BACA JUGA:Luhut ‘Ngegas’ Minta Zulhas dan Jajarannya Percepat Ekspor Minyak Sawit Mentah, Kok Buru-buru Opung?
Beberapa tidak aktif karena mereka memiliki, dari generasi ke generasi, akumulasi mutasi; yang lain utuh, tetapi diblokir oleh mekanisme pertahanan seluler.
Dari sudut pandang evolusi, bahkan fragmen dan salinan transposon yang rusak ini masih dapat berguna, sebagai 'bahan mentah' yang dapat dipahat oleh evolusi.
Di antara elemen-elemen seluler ini, yang paling relevan adalah yang termasuk dalam apa yang disebut keluarga LINE (Long Interspersed Nuclear Elements), ditemukan dalam seratus salinan dalam genom manusia dan masih berpotensi aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: