"Makin banyak-makin banyak yang masuk, posisi beliau ada diteras polisi juga udah masuk mohon doanya. Posisi beliau ada diteras, kiri kanan udah ada polisi ya Allah," ucap salah satu santriwati.
BACA JUGA:H-3 Idul Adha, Masjid Istiqlal Baru Kedatangan Satu Hewan Kurban Sapi
Di sisi lain, kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kabarnya telah amankan 60 orang kala geruduk pesantren anak kyai Jombang, Shiddiqiyyah Ploso atas perbuatan asusila.
Mengenai nasib pelaku hingga kini belum ada laporan terbaru dari pihak yang berwajib.
Sebelumnya bereedar kabar jika Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) gagal dijemput setelah mendapat perlawanan massa di Pondok Pesantren Shiddiyyah, Ploso, Jombang.
Saat bertemu dengan pimpinan Ponpes di Jombang Kiai Muhammad Mukhtar, Kapolres Jombang AKBP M Nurmidayat mendapat nasehat yang kedua kalinya.
BACA JUGA:Aksi Heroik Tiga Pria Bahu Membahu Demi Selamatkan Bocah 4 Tahun dari Gulungan Ombak Laut
Kiai yang akrab disapa Kiai Tar itu meminta agar kepolisian tidak melakukan penangkapan terhadap anaknya, Mas Bechi.
Mas Bechi merupakan terduga pelaku kasus pencabulan terhadap santriwatinya, dengan modus memiliki ilmu 'Metafakta'.
Saat proses penangkapan Mas Bechi, Kamis 7 Juli 2022 pada pagi hari itu, berlangsung ricuh.
Kiai Tar juga berjanji akan mengantar anaknya, Mas Bechi, ke kantor polisi terkait kasus pencabulan.
Untuk para santriwati di Jombang berani bicara itu sangat tidak mudah. Mereka pasti mengalami trauma yang menyakitkan, belum lagi tekanan sosial. Tapi bahwa mereka mampu melalui itu dan sampai ke kantor polisi untuk mencari keadilan, itu luar biasa & harus kita sama-sama dukung!
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) July 7, 2022
”Alhamdulillah, Mbah Yai sampun matur ngoten kulo laporke ke pimpinan bahwa Mbah Yai akan nganter Mas Bechi ke Polda hari ini (Alhamdulliah, Mbah Yai sudah bilang begitu saya sampaikan ke pimpinan baahwa Mbah Yai akan mengantarkan Mas Bechi ke Polda Jatim hari ini),” kata Kapolres Jombang