Bagian bawah perut, jantung, tangan ada semacam bolong, itu bukan akibat senjata tapi entah apalah penyebabnya, tetapi ada bolongan.
Jarinya patah semua namun tidak sampai copot, karena hanya tinggal kulitnya saja, sudah remuk dan hancur.
Bahkan Komaruddin secara gamblang bilang sebagian kuku mendiang Brigadir J telah dicabut saat masih hidup.
BACA JUGA:Riset: Ponsel 5G Paling Banyak Diminati Tapi Opsinya Minim, Kenapa?
BACA JUGA:Ingat Pengakuan Kombes Budhi Herdi Susianto Sebelum Dinonaktifkan, Ternyata Ada Perbedaan Mencolok
"Kemudian kuku-kukunya juga dicabut, saya perkirakan kuku dicabut saat masih hidup dan saya rasa ada penyiksaan," tegas Komaruddin.
Terkait dengan temuan timnya, Komaruddin sangat menolak cara-cara kotor seperti ini dalam pengembangan kasus kematian di Indonesia.
"Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," ujar Komaruddin.
BACA JUGA:Dear Barcelona, De Jong Mau Pergi Tapi Buka ke Klub ‘Ngawur’ Sepeti MU, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Dear Barcelona, De Jong Mau Pergi Tapi Buka ke Klub ‘Ngawur’ Sepeti MU, Ini Tujuannya
"Sangat banyak Polisi baik di negara ini, jangan sampai gara-gara satu dua orang institusi kepolisian yang baik menjadi rusak," tambahnya.
Komaruddin turut mendesak agar orang-orang yang melakukan tindakan kejam terhadap mendiang Brigadir J dihukum.
"Maka satu dua orang itu harus disingkirkan. Kita harus mempertahankan negara ini melalui mempertahankan kepolisian," tutup Komaruddin.
BACA JUGA:Pabrik Sabu Terbongkar di Batam, Ternyata Pelakunya Mantan Polisi Berinisial MS
BACA JUGA:Marak Pelecehan Seksual di Pesantren, P2G: Kemenag Lambat Respon dengan Regulasi