Hasil gelar perkara telah menghantam jajaran Polri yang selama ini bersikap, bertindak dan mengeluarkan statemen yang jelas-jelas telah menimbulkan gejolak.
Karena itu Jerry Massie menilai sebuah kewajaran jika tiga perwira itu copot dari jabatannya.
Di sisi lain, kompolas menyebut, bukti rekaman CCTV yang ditemukan tim khusus bentukan Kapolri akan menjadi kabar baik dalam perkembangan penyelidikan kematian Brigadir J.
Bukti tersebut bisa menunjukkan sejumlah lokasi dan fakta-fakta yang terjadi. Mungkin bisa menjadi kabar baik.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengungkapkan, rekaman CCTV bakal membantu memperjelas konstruksi kasus kematian Brigadir J.
Otopsi Ulang Brigadir J oleh Tim Gabungan
Kematian Brigadir J begitu menyita perhatian publik. Bahkan proses otopsi ulang terhadap jenazah sang bintara akan dilakukan oleh tim gabungan.
Tidak tanggung-tanggung. Melibatkan tiga rumah sakit matra TNI, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo hingga rumah sakit swasta.
Tidak hanya itu. Otopsi akan menggandeng kedokteran forensik dari eksternal.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, soal proses otopsi ulang telah dibahas dalam gelar perkara.
”Telah dibicarakan tadi dalam gelar, bahwa akan dibentuk tim independen. Yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, RSAL, RSAU, RSCM dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi," ucap Kamaruddin Simanjuntak, Kamis 21 Juli 2022.
Meski begitu, Kamaruddin belum mengetahui pasti kapan jenazah Brigadir J diotopsi. Namun, ia meyakini polisi akan segera melakukan proses otopsi.
"Akan segera. Usulannya sudah disetujui, tinggal penyidik mengkoordinir," imbuh Kamaruddin Simanjuntak.
Sebelumnya, polisi menyampaikan akan menindaklanjuti otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J. Di mana, keluarga Brigadir J menolak hasil otopsi.
Untuk itu mereka meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen guna melakukan otopsi ulang.