JAKARTA, DISWAY.ID - Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsa mengonfirmasi bahwa pihaknya akan segera meminta keterangan dari tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan tes PCR ke Irjen Ferdy Sambo minggu depan.
Namun, tidak hanya ada nakes saja yang akan diperiksa, tetapi juga ada asisten rumah tangga (ART) dan sopir Ferdy Sambo.
Diketahui memang ada nakes yang melakukan tes PCR terhadap rombongan Ferdy Sambo pasca pulang dari Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Marga Hutabarat Minta Hasil Otopsi Pertama dan Ekshumasi Brigadir J Dipublikasikan, Kalau Tidak..
BACA JUGA:Korban Tewas Banjir Besar Kentucky Bertambah Hingga 16 Orang, Curah Hujan Catatkan Rekor Baru
Akan tetapi sampai dengan saat ini, Komnas HAM masih belum berencana untuk melakukan pemeriksaan terhadap Ketua RT setempat.
"Asisten rumah tangga, sopir, dan orang-orang yang memang membantu Ferdy Sambo di rumahnya," kata Beka Ulung Hapsa di Kantor Komnas HAM, Jakarta pada Jumat 29 Juli 2022.
"Sementara Ketua RT belum akan diperiksa. Tetapi tenaga kesehatan yang waktu PCR itu akan dimintai keterangan," tambahnya.
Sementara itu, hasil otopsi awal dan ekshumasi jenazah Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J telah diminta untuk segera dipublikasikan ke publik.
BACA JUGA:Ponsel Ferdy Sambo dan Istri 'Macet' di Bareskrim, Praktisi: Dibersihin Dulu Ya?
BACA JUGA:KPU RI Baru Terima Dana 45,87 Persen dari Kemenkeu Untuk Pemilu 2024
Permintaan untuk mengumumkan hasil otopsi awal dan ekshumasi itu disampaikan langsung oleh Keluarga besar Marga Hutabarat
Alasan Marga Hutabarat ingin hasil otopsi awal dan ekshumasi dipublikasikan yakni untuk adanya proses membandingkan antara keduanya.
Mereka menganggap tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan hasil dari kedua otopsi tersebut.
Dengan begitu mereka menilai harus segera dilakukan upaya dalam mengungkap dugaan menghalangi proses hukum (obstruction of justice).