BACA JUGA:Ternyata ACT Selewengkan Dana Boeing Mencapai Rp 107,3 Miliar, Mencengangkan!
BACA JUGA:Wah! Ternyata Ini Loh Manfaat Tinta Cumi untuk Kesehatan, Punya Efek Anti Kanker?
“Selain itu kami juga mendapatkan raw material dimana bahan ini akan di periksa dengan lebih lanjut,” papar Beka.
Selain itu M Choirul Anam menambahkan bahwa pemeriksaan tim Siber dilakukan hari ini karena tim Balistic tidak bisa dilakukan dan diundur pada Rabu 10 Agustus.
“Hal tersbut dikarenakan tim Balistik mempunyai perkembangan yang menurut mereka penting agar bisa dapat memberikan penjelasan yang lebih tepat,” jelas Anam.
BACA JUGA:Dear Pak Jokowi, Pengacara Bharada E Dapat Ancaman, Siapa Kira-kira Sosoknya?
BACA JUGA:Ada Pihak Minta Kuasa Hukum Bharada E Cabut Perkara, Deolipa Yumara Sampaikan Pesan pada Presiden
Terkait dengan pemeriksaan tim Siber menjelaskan satu persatu HP yang diminta, mulai dari yang punya hingga isinya satu persatu.
“Dengan HP ini kami mendapatkan konsern waktu yang dapat disesuaikan dengan materi yang kami punyai,” tambah Aman.
“Selain dari konsern waktu dan substansi juga didapat untuk melengkapi dari data yang kami dapat dari Jambi,” jelasnya.
BACA JUGA:Kenali Perbedaan Jok Kulit Asli dan Sintetis, Perhatikan Aroma dan Tekstur
BACA JUGA:Ulah Komandan Keluarga Bharada Eliezer Ikut Terpukul, Roy Pudihang: Katakanlah Sejujurnya
Masih dengan Anam, sedangkan data dari 5 HP lagi akan kami informasikan hasil penyelidikannya pada minggu depan.
“Yang pasti kami masih mengumpulkan sikuel peristiwa tersebut, di mana semuanya sedang kami proses dan kami selidiki sehingga dapat terungkan apakah ada pelanggaran HAM atau tidak,” tambah Anam.
Sebelumnya direncanakan pada hari ini Komnas HAM akan memburu pemilik asli pistol Glock-17 yang dalam insiden penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Pistol Glock-17 ini disebut digunakan Bharada E untuk menembak Brigadir J hingga tak bernyawa.